JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Membeludaknya penumpang di bandara Soekarno-Hatta Soetta, pada Kamis (14/05/2020) kemarin, menimbulkan banyak spekulasi mengenai ketegasan pemerintah dalam memberlakukan PSBB.
Politisi PKS Ahmad Syaikhu mengatakan kalau banyaknya penumpang di Bandara Soetta sudah diprediksi sebelumnya pada saat rapat kerja Komisi V DPR RI dengan Menteri Perhubungan beberapa waktu lalu.
"Sejak awal, kami menentang rencana relaksasi ini. Sebab, pasti akan ada lonjakan dan ternyata betul terjadi," kata Syaikhu dalam keterangan tertulisnya, Jumat (15/05/2020).
Anggota Komisi V DPR RI itupun mendesak kepada Pemerintah Pusat supaya segera bertindak untuk menghentikan relaksasi PSBB di Bandara.
"Stop segera relaksasi PSBB di Bandara. Karena, berpotensi menambah klaster baru kasus corona," ucapnya.
Syaikhu menuturkan kalau dalam kondisi yang terjadi di Bandara Soetta koordinasi pemerintah sangat dibutuhkan supaya dapat meredam pandemi corona.
"Bila tidak ada koordinasi dan jaminan pemberlakuan PSBB, pemerintah harus secepat mungkin mencabut surat edaran (SE) gugus tugas," tuturnya.
Politisi asal Jawa Barat ini menyebut bahwa sebelum Surat Edaran Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 No 4/2020 terkait Kriteria Pembatasan Perjalanan Orang Dalam Rangka Percepatan Penanganan Covid-19 diefektifkan.
Seharusnya pemerintah sudah mempersiapkan perhitungan dengan melakukan koordinasi terlebih dahulu terkait teknis pelaksanaannya.
“Pemeriksaan berkas-berkas tersebut juga dilakukan secara online. Lalu, pada saat antrian di Bandara disediakan petugas yang cukup untuk memastikan berjalannya aturan PSBB," pungkasnya.