JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Pengamat Politik Ujang Komarudin menyebut sangat wajar kalau kritik yang dilontarkan Mantan Wapres Jokowi di Periode 2014-2019 Jusuf Kalla terhadap pemerintah terkait Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Ujang mengatakan kalau kritik yang dilontarkan JK justru sangat tepat untuk kebaikan bangsa dan negara ditengah pandemi corona.
"Sangat wajar (kritik yang dilontarkan JK), Dan JK memang sedang ditunggu kritik-kritiknya untuk kebaikan bangsa," kata Ujang saat dihubungi Teropong Senayan, Kamis (21/05/2020).
Ujang setuju dengan pernyataan JK yang menyebut kalau pemerintah tidak boleh bermain main dengan corona dan berhati hati terhadap pelonggaran pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
Pasalnya, ditengah pandemi corona seperti saat ini korban materi masih bisa diganti tetapi kalau korban jiwa itu berhubungan dengan hidup manusia.
"JK benar. Kita tak boleh main-main dengan Corona. Kita juga harus hati-hati dengan pelonggaran PSBB. Karena bagaimanapun, soal korban materi atau ekonomi mungkin bisa saja diganti. Kalau korban jiwa ? Tak bisa diganti," ujarnya.
Dosen Universitas Al Azhar ini menuturkan kalau nyawa masyarakat merupakan harga yang sangat mahal dan harus dilindungi oleh negara.
Menurutnya, satu nyawa rakyat Indonesia itu sama dengan seluruh rakyat indonesia artinya pemerintah harus bertanggung jawab menjaga rakyat ditengah pandemi corona.
"Jadi membunuh satu nyawa. Sama halnya dengan membunuh seluruh nyawa rakyat Indonesia," tuturnya.
Ujang juga menilai kalau pemerintah sangat perlu mendengar kritikan dari JK karena itu menandakan kalau JK ingin negara bisa segera menyelesaikan persoalan corona.
"Oleh karena itu. Kritik JK itu wajar. Karena JK ingin bangsa ini dikelola dengan baik. Termasuk dalam mengelola dan menyelesaikan persoalan Corona," pungkasnya.
Sebelumnya, Mantan Wakil Presiden di Periode Pertama pemerintahan Jokowi, Jusuf Kalla turut menanggapi rencana pemerintah untuk pelonggaran PSBB.
JK menegaskan bahwa penularan dari virus corona memiliki pola yang begitu cepat dan dapat terjadi karena adanya interkasi antar manusia.
Maka dari itu, Jusuf Kalla mewanti-wanti kepada pemerintah agar pelonggaran PSBB tidak untuk dicoba-coba.
"Boleh saja (dilakukan pelonggaran PSBB) tapi korbannya banyak, kematian lagi. Kalau korban materi mungkin bisa diganti. Kalau kematian jiwa bagaimana? Jadi jangan coba-coba. Karena korbannya banyak, pasti," tegas JK melalui acara diskusi daring yang digelar Universitas Indonesia (UI), Selasa (19/05/2020).