JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Kementerian PPN/Bappenas melakukan evaluasi terhadap kesiapan sektor transportasi dalam mengantisipasi dampak perubahan iklim terutama yang terjadi di wilayah pantai Utara Jawa.
“Bappenas memperhatikan pentingnya adaptasi perubahan iklim untuk mengurangi efek gas rumah kaca dan bencana," kata Staf Ahli Kementerian PPN/Bappenas Bidang Sumber Daya Alam Lingkungan Hidup dan Perubahan Iklim Umiyatun Hayati Triastuti melalui keterangan tertulis yang diterima TeropongSenayan di Jakarta, Jumat (29/5/2015).
Umiyatun mengatakan, terkait dengan evaluasi tersebut, pihaknya melakukan serangkaian Focus Group Discussion (FGD) yang melibatkan berbagai instansi terkait, seperti yang dilakukan pada Rabu (27/5/2015) kemarin dengan mendatangkan perwakilan dari Kementerian Perhubungan, dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
“FGD membahas tentang upaya mitigasi perubahan iklim di sektor transportasi dalam rangka pengurangan gas rumah kaca atau greenhouse effect, juga menelaah gangguan dan bencana akibat perubahan iklim yang berdampak pada terganggunya kinerja transportasi," ucap Umiyatun.
Menurutnya, sasaran FGD terbagi atas lima pokok utama. Pertama, teridentifikasinya dampak perubahan iklim terhadap kinerja sektor transportasi di Pantura Jawa. Kedua, terwujudnya kebijakan, strategi dan program pemerintah pusat dan pemerintah daerah untuk beradaptasi terhadap dampak perubahan iklim transportasi di Pantura Jawa, serta keterpaduan antar program pembangunan di wilayah tersebut.
Ketiga, terukurnya kesiapan program pemerintah pusat dan daerah atas perubahan iklim tersebut. Keempat, teridentifikasi kesiapan respon pelaku/stakeholder transportasi soal perubahan iklim.
"Dan sasaran kelima, tersusunnya rekomendasi kebijakan dan strategi adaptasi perubahan iklim sektor transportasi di Pantura Jawa dalam rangka peningkatan kesiapan sektor transportasi dalam mengadaptasi dampak perubahan iklim," tuturnya. (al)