JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Pengamat Politik Emrus Sihombing meminta kinerja Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan terus dipantau.
Hal menyikapi pernyataan Gubernur DKI Anies Baswedan yang menyebut 2,4 juta warga Ibu Kota tidak siap hidup dalam tatanan baru (new normal) untuk menghadapi pandemi sekarang ini, layak menjadi otokritik bagi yang bersangkutan.
Alasannya, pernyataan gubernur sama dengan pengakuan bahwa selama Anies menjadi orang nomor satu di DKI, dirinya belum mampu menciptakan pemerataan.
Emrus meminta Anies menjadikan pandemi Covid-19 sebagai momentum untuk menyusun program dengan capaian terukur untuk mewujudkan kesejahteraan sehingga 2,4 juta keluarga di Jakarta.
Dalam konteks tersebut, Emrus berharap, Anies memposisikan dirinya sebagai elite politik yang negarawan, bukan elite politik yang menjadikan situasi tersebut sebagai komoditi untuk kepentingan elektoral saat berkampanye semata.
"Karena itu, saya menyarankan, jangan sampai rakyat kecil atau kemiskinan menjadi komoditas politik ketika kampanye pemilu gubernur DKI Jakarta saja, namun setelah itu, acapkali mereka terabaikan, karena boleh jadi abainya seorang pemimpin," kata Emrus dalam pesan singkatnya, Senin (8/6/2020).
Menurutnya, sangat disayangkan setelah separuh masa jabatannya berlalu, baru muncul kesadaran baru bahwa moyoritas keluarga warga Jakarta berada pada ketegori yang tidak bisa menjalani kehidupan normal.