Berita
Oleh Aries Kelana pada hari Minggu, 14 Jun 2020 - 16:01:02 WIB
Bagikan Berita ini :

Iran Ramal Donald Trump Bakal terpilih Kembali Jadi Presidena AS

tscom_news_photo_1592125262.jpg
Mohammad Javad Zarif (Sumber foto : istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) – Meski banyak tantangan dalam kepemimpinan Donald Trump di Amerika Serikat (AS), Donald Trump diperkirakan akan terpilih lagi menjadi Presiden AS untuk kedua kalinya.

Itu dikatakan Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif, meskipun negaranya mendapat sanksi ekonomi terus-menerus dari AS. Ia meramalkan Trump masih memiliki peluang bagus untuk dipilih kembali berkat basis dukungannya yang kuat, meskipun dukungannya menurun dalam beberapa bulan terakhir.

Dukungan yang menurun antara lain disebabkan gagalnya penanganan COVID-19, demonstrasi besar-besaran pasca meninggalnya George Floyd oleh polisi berras kulit putih di Minneapolis akhir Mei silam.

“Kesalahan terbesar dalam ilmu manusia adalah memprediksi, terutama dalam kondisi yang cair dan suram. Tetapi ijinkan saya mengajukan prediksi bahwa peluang terpilihnya kembali Trump masih lebih dari 50%, "kata Zarif dalam sebuah wawancara yang dikutip reuters.com (14/6/2020).

"Tapi Trump memiliki basis 30-35% (pendukung fanatik. Selama basis ini tidak bergerak, masih ada kemungkinan terpilih kembali," sambung Zarif.

Hubungan antara Iran dan Amerika Serikat telah memburuk sejak Donald Trump tahun lalu menarik Washington keluar dari kesepakatan nuklir dan menerapkan kembali sanksi yang telah melumpuhkan ekonomi Teheran. Iran telah menanggapi dengan secara bertahap mengurangi komitmennya berdasarkan perjanjian.

Trump mengatakan awal bulan ini bahwa para pemimpin Iran akan salah jika mereka mengharapkan kekalahannya dalam pemilihan November. Jajak pendapat baru-baru ini telah melihat Presiden Donald Trump kalah dari Demokrat Joe Biden.

"Jangan menunggu sampai setelah Pemilu AS untuk membuat masalah besar. Saya akan menang. Anda (perlu) membuat kesepakatan yang lebih baik sekarang !, "Trump tweeted, berbicara kepada Iran.

Kementerian Luar Negeri Iran menanggapi bahwa Iran tidak akan mendasarkan kebijakannya pada masalah internal AS, seperti pemilihan.

Zarif mengatakan dalam wawancara itu bahwa Trump sendiri kemungkinan telah mencapai kesimpulan bahwa kebijakannya tentang "tekanan maksimum" terhadap Iran telah gagal.

"Saya tidak percaya lagi sama Trump bahwa Republik Islam (Iran) akan runtuh," kata Zarif. “Tapi dia terus mengulangi kesalahannya. Tampaknya mereka (pejabat AS) tahu bahwa mereka telah melakukan kesalahan tetapi tidak tahu cara memperbaikinya. "

tag: #iran  #amerika-serikat  #donald-trump  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
BANK DKI JACKONE
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DREAL PROPERTY
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement