JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)-Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud atau Raja Salman mengutuk agresi Israel di Yerusalem dan Jalur Gaza dalam komunikasi lewat telepon dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas.
Dikutip dari Reuters, pada Jumat (21/5), Arab Saudi menyambut deklarasi gencatan senjata di Jalur Gaza dan mengapresiasi upaya mediasi Mesir dan internasional. Hal ini disampaikan kantor berita negara (SPA), mengutip pernyataan Kementerian Luar Negeri.
Pernyataan tersebut juga menegaskan kembali upaya Kerajaan Arab Saudi bersama sekutu untuk mencapai resolusi.
Upaya Mesir untuk menengahi gencatan senjata antara Israel dan Palestina mulai berjalan efektif sejak Jumat pagi. Namun sayangnya tidak sampai 24 jam, bentrokan antara warga Palestina dan aparat Israel kembali pecah di kompleks Masjid Al-Aqsa.
Menurut laporan reporter AFP di depan kompleks Al-Aqsa, polisi melepaskan peluru karet dan granat kejut untuk membubarkan demonstran.
Bentrok di Al Aqsa pada dua pekan lalu, tepatnya 7 Mei, juga menjadi pemicu pecahnya pertempuran antara Israel dan Hamas. Sejak 10 Mei, Israel menggempur kekuasaan Hamas di Gaza.
Sikap Iran
Pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, meminta negara-negara Muslim mendukung Palestina secara militer dan finansial dan membantu membangun kembali Gaza setelah dimborbardir dalam serangan yang dikerahkan Israel selama 11 hari.
Dikutip dari Reuters, Iran mendukung kelompok bersenjata Hamas yang menguasai jalur Gaza, sementara Presiden Mahmoud Abbas menguasai daerah-daerah berpenduduk Palestina di Tepi Barat.
"Negara-negara Muslim harus dengan tulus mendukung rakyat Palestina, secara militer... atau dukungan finansial... atau dalam membangun kembali infrastruktur Gaza," kata Khamenei dalam pernyataannya, Sabtu (22/5).
Dia juga mendesak umat Muslim menuntut pemerintah mereka mendukung Palestina.