JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Anggota Komisi Agama (Komisi VIII) DPR, Muhammad Husi mendesak pemerintah khususnya Kementerian Agama (Kemenag) untuk melobi Pemerintah Arab Saudi agar mendapat kuota haji tambahan setelah Pemerintah Arab Saudi mengizinkan pelaksanaan ibadah haji 2020 atau 1441 Hijriah dengan jumlah terbatas.
"Kita meminta negara ini khususnya Pemerintah dapat melobi kembali baik itu Kerjaan Arab Suadi maupun Kementerian Agama disana untuk dapat memberikan jatah kuota bagi jamaah haji kita agar dapat diberangkatkan," kata Husni di Kompleks Parlemen, Senayan, Rabu, 24 Juni 2020.
TEROPONG JUGA:
> Usai Haji Dibuka Terbatas, DPR Akan Panggil Menag Bahas Dampak Hukum Putusan Pembatalan
Kendati Pemerintah Arab Saudi sudah mengeluarkan izin ibadah haji secara terbatas, Politikus Gerindra ini menilai hal itu bukan suatu masalah karena memang menjadi tuntutan keadaan pandemi. Namun saat ini menurutnya adalah peluang bagus bagi Pemerintah Indonesia untuk bisa melobi kembali agar dapat menjatah kuota haji. Dalam rentang waktu 1,5 bulan ke depan, ia berharap pemerintah mampu melobi Arab Saudi.
"Apapun yang bisa kita dapat mau berapapun terserah yang penting ada jamaah haji asal Indonesia yang berangkat. Dan soal masalah protokol kesehatan saya kira itu tidak ada masalah," katanya.
Ia menceritakan pengalamannya saat ibadah haji pada tahun 2010. Saat itu dia mendapatkan visa keberangakatan haji pada waktu sudah mulai ada pengetatan di tanggal 1 Dzulhijah. Padahal, di saat yang sama di hari itu adalah penutupan kota Mekkah dari jemaah haji.
"Karena kita punya jemaah haji yang besar dan rombongan terbanyak tapi yang penting ada jemaah haji berangkat berapapun kuotanya. Kita harus terima dan juga kita akan tunjukkan pemerintah sangat berkeinginan sangat kuat dan bisa mengirim jemaah haji apalagi ini masih ada waktu 1 bulan lebih," jelasnya.
Sebelumnya, Ibadah haji yang telah diputuskan Arab Saudi bakal dibuka lagi secara terbatas dinyatakan cuma untuk sekitar 1.000 jemaah yang sudah berada di dalam negeri. Kuota haji itu tidak termasuk jemaah yang berasal dari luar Arab Saudi.
"Jumlah jemaah akan sekitar 1.000, mungkin kurang, mungkin lebih sedikit. Angkanya tidak akan sepuluh ribu atau ratusan ribu," ujar Menteri Haji Arab Saudi Mohammad Benten di hadapan wartawan di Riyadh diberitakan AFP, Selasa, 23 Juni 2020.
Benten mengatakan pemerintah bakal menimbang berbagai misi diplomatis buat memilih jemaah asing yang tinggal di dalam negeri dan memenuhi kriteria kesehatan untuk diizinkan menjalankan haji.
Bukan cuma kuota yang dibatasi, Menteri Kesehatan Arah Saudi, Tawfiq al-Rabiah juga menjelaskan ibadah haji hanya dilakukan untuk jemaah berusia di bawah 65 tahun dan tidak memiliki riwayat penyakit kronis. Jemaah akan dites Covid-19 sebelum memasuki Mekkah dan harus menjalani karantina setelah ibadah.
Arab Saudi membuka kembali ibadah haji di tengah status penyebaran Covid-19 yang melonjak di dalam negeri. Sejauh ini Arab Saudi merekam lebih dari 164 ribu kasus positif dengan angka kematian nyaris 1.350 orang.