JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Pandemi korona yang melanda sejak Maret lalu telah memporak-porandakan perekonomian indonesia diberbagai sektor, bahkan sejumlah perusahaan BUMN, salah satunya, PT. Angkasa Pura II (Persero) juga ikut merasakan dampaknya.
Demikian disampaikan Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Ananta Wahana saat melakukan kunjungan ke PT. Angkasa Pura II, Tangerang, Selasa (21/07/2020).
"Kalau kita bicara pandemi Covid saat ini, kita bukan hanya bicara soal masalah kesehatan, tetapi juga soal keuangan, yaitu laba, pendapatan, kerugian, dan hutang. Kita semua tahu bahwa tingkat pendapatan BUMN di masa pandemi ini anjlok semua, termasuk AP II," katanya.
Ananta memperkirakan pendapatan Angkasa Pura II hingga akhir tahun 2020 ini hanya bisa meriah sekitar 50 sampai dengan 60 persen dari rata-rata pendapatan tahunannya.
Ananta Wahana
Meski begitu, legislator dari daerah pemilihan Banten III ini mengaku optimis perusahaan pelat merah itu bisa segera menata kembali kegiatan bisnisnya. Apalagi, belum lama ini AP II mendapatkan suntikan dana pinjaman dari BNI kurang lebih Rp750 milliar.
"Dengan dana segar ini AP II bisa mulai menata kembali alur bisnis penerbangan dan pengelolaan bandara yang babak belur dalam beberapa bulan terakhir sejak pandemi COVID-19," jelasnya.
Mantan Sekretaris DPD PDIP Provinsi Banten ini juga menyoroti terkait dengan wacana penggabungan AP I dan AP II menjadi satu perusahaan.
"Ini juga berarti akan banyak terjadi perampingan, baik di jajaran manajemen, perampingan operasional, maupun perampingan keuangan. Mengingat peran kunci AP II sebagai gerbang masuk dan keluar Indonesia, peleburan dan perampingan ini kiranya harus dijalankan dengan mulus," kata Ananta.
"Jangan sampai perampingan ini mengganggu operasional perusahaan dan menimbulkan benturan-benturan internal," tambahnya.
Sebelumnya, PT Angkasa Pura II memperoleh fasilitas pinjaman maksimal Rp750 miliar dari PT Bank Negara Indonesia (BNI) Tbk. Penandatanganan perjanjian kredit dilakukan pada Jumat 29 Mei 2020.
Director of Finance PT Angkasa Pura II Wiweko Probojakti mengatakan pinjaman ini digunakan untuk corporate general purposes.
Diakui Wiweko, pada tahun ini industri penerbangan nasional dan global terdampak pandemi COVID-19, meski begitu PT Angkasa Pura II berkomitmen tetap menjaga konvektivitas udara di Indonesia melalui 19 bandara yang beroperasi melayani berbagai penerbangan.
“Perjanjian fasilitas pinjaman yang baru ditandatangani hari ini merupakan bentuk kepercayaan perbankan terhadap fundamental PT Angkasa Pura II. Dan dalam waktu dekat akan diperoleh fasilitas pinjaman dari bank himbara maupun swasta lainnya," kata Wiweko.