JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Sampah plastik menjadi problem yang sangat serius dalam kehidupan manusia saat ini. Betapa tidak, plastik merupakan jenis sampah yang sulit untuk diurai. Dengan demikian, plastik menjadi ancaman serius terhadap kelestarian lingkungan dan alam.
Terkait problem sampah plastik, salahsatu Legislator asal Guwang, Gianyar Bali I Nyoman Parta memiliki concern yang cukup kuat terhadap persoalan tersebut.
Misalnya saja, Nyoman yang saat ini terpilih menjadi wakil rakyat Periode 2019-2024 dari PDI-P bersama plastik exchange menggagas aksi nyata dan tak biasa ditengah berbagai kesulitan yang dihadapi oleh bangsa saat ini. Yakni menukar plastik bekas yang ditukar dengan beras. Hal itu dilakukannya di Banjar Wangbung, Guwang, Gianyar, Bali dalam beberapa hari terakhir ini.
Selain melakukan aksi tersebut, sebelumnya Nyoman juga menggagas aktifitas sosialisasi kawasan tanpa rokok di kalangan anak remaja, kegiatan bersih-bersih sampah plastik dengan para pegiat lingkungan di Bali, serta pendirian Bank sampah terakhir yang lagi hangat Parta getol mengkampanyekan gerakan biopori warga.
Nyoman mengatakan gebrakan yang dilakukannya bertujuan mengajak setiap orang utamanya warga Bali untuk peduli dan terlibat langsung dalam upaya merawat lingkungan sehingga terbebas dari sampah plastik.
Pola ini diyakininya sebagai upaya yang lebih terhormat karena jerih payah masyarakat merawat lingkungannya mendapatkan konvensasi berupa beras yang merupakan kebutuhan pokok sehari-hari masyarakat.
“Ini sebagai motivasi kepada masyarakat, bahwa merawat lingkungan mendapatkan konvensasi beras yang bisa langsung dimasak sehari-hari,” tutur Nyoman.
Selain itu dari segi ekonomis, menurut Nyoman jauh lebih menguntungkan, pasalnya jika ditukar denga uang dapatnya jauh lebih sedikit dari pada ditukar dengan beras.
“Ditukar dengan beras bisa dapat berlipat-lipat dibandingkan ditukar dengan uang, misalnya 1 kg kresek kalau ditukar dengan yang paling dapatnya hanya Rp. 3.000, namun jika ditukar dengan beras dapat beras 1 kg, begitu juga dengan kardus, coba saja 1 kg kardus kalau ditukar dengan uang paling dapatnya cuma seribu rupiah, tapi kalau empat kilo kardus bisa ditukar dengan satu kilo beras,” kata Nyoman.
Selain itu, kata Nyoman yang juga Anggota Komisi VI DPR RI itu, gebrakan tukar plastik bekas dengan beras ini dipastikan plastik yang diambil masyarakat adalah semua jenis plastik tanpa terkecuali atau tidak pilih-pilih seperti ditukar dengan uang.
Selain hal tersebut, gebrakan ini dapat memberikan ruang untuk mengumpulkan donasi dari para donatur untuk menyumbangkan beras yang kemudian digunakan untuk menukar sampah plastik yang dikumpulkan masyarakat, dengan demikian lingkungan menjadi terbebas dari sampah plastik yang sangat merusak lingkungan.
“Intinya semua masyarakat merasa terlibat dalam upaya kepedulian lingkungan dan ada sisi edukasinya yakni mendapatkan beras dengan keringat sendiri dengan mengumpulkan plastic, kitapun tetap terhormat bukan meminta-minta,” jelasnya.
Gebrakan yang dilakukan Nyoman yang berkolaborasi dengan plastik exchange mendapat sambutan warga.
Gerakan tersebut pun disambut antusias warga sekitar mulai dari ibu-ibu, para pemuda hingga anak-anak berlomba-lomba mengumpulkan plastik untuk kemudian ditukar dengan beras.
Hal ini jelas-jelas adalah aksi nyata, dan efeknya langsung bisa dirasakan oleh masyarakat sendiri, yakni lingkungannya menjadi bersih dan tidak kesusahan mendapatkan kebutuhan pokok berupa beras.