JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Mengangkat diskursus publik mengenai kontribusi diaspora Indonesia sebagai bukti nyata nasionalisme, Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Dunia menyelenggarakan
acara Simposium Internasional ke-12 pada Jumat (21/8) sore dengan tema “Diaspora Indonesia Mengabdi Pada Negeri”.
Sebagai salah satu pembicara dalam acara tersebut, Anggota Komisi XI DPR RI Puteri Anetta Komarudin menggarisbawahi bahwa peran generasi muda begitu penting untuk
menjaga kemakmuran dan kesejahteraan tanah air di masa depan.
“Seselesainya mengenyam pendidikan tinggi di Australia, motivasi utama saya segera kembali ke Indonesia adalah keinginan untuk mengabdikan diri kepada masyarakat sebagai salah satu bentuk kontribusi yang dapat saya lakukan," ujar Puteri.
"Proses dan tantangan yang dihadapi tentu tidak mudah. Namun, itu tidak menjadikan saya urung untuk terus berusaha menyerap, menghimpun, dan memperjuangkan
aspirasi para konstituen yang saya temui sepanjang masa kampanye dan masa jabat saat ini,” sambungnya.
Lebih lanjut, Puteri juga menyampaikan bahwa generasi muda Indonesia memiliki kewajiban yang besar untuk bersama-sama menjaga kemakmuran dan kesejahteraan serta persatuan dan kesatuan Indonesia.
Untuk pelaksanaan tugasnya sendiri sebagai wakil rakyat, Puteri berkomitmen untuk
mengutamakan kepentingan masyarakat dengan terus mengawasi kinerja pemerintah serta otoritas terkait secara saksama.
“Sejak dilantik menjadi anggota DPR RI pada Oktober 2019 lalu, komitmen untuk menyuarakan aspirasi masyarakat selalu terus saya jaga. Sebagai bentuk akuntabilitas, transparansi dan pemenuhan tanggung jawab, saya juga berkomitmen untuk melaporkan capaian kinerja di setiap akhir masa sidang yang bisa diakses oleh masyarakat luas, utamanya terkait area kerja komisi XI, yakni bidang keuangan, perbankan, dan perencanaan pembangunan nasional,” ungkapnya.
Narasumber lainnya, Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto, pada kesempatan tersebut juga menyampaikan bahwa pengalaman yang didapatkan generasi muda, baik melalui organisasi ataupun kegiatan positif lainnya, diharapkan dapat menciptakan pemimpin-pemimpin yang siap untuk membawa Indonesia ke arah yang lebih baik.
“Bentuk kontribusi dan pengabdian itu tidak melulu harus masuk ke dalam sistem (pemerintahan). Macam-macam bentuknya, tidak ada bentuk baku. Oleh karena itu, kolaborasi itu sangat penting dan bisa dilakukan di mana pun kita berada, di dalam maupun luar negeri. Apalagi pada masa pandemi seperti ini. Tidak ada satu pun pemimpin yang bisa melawan COVID-19 sendiri, sehingga kolaborasi setiap elemen merupakan kunci keberhasilan,” ungkap Bima.
Dalam diskusi tersebut, Co-Founder PT Saratoga Advisor Sandiaga Uno pun menyatakan bahwa saat ini generasi muda perlu bergotong royong meningkatkan pemahaman masyarakat terkait permasalahan kesehatan dan ekonomi yang kita alami akibat pandemi.
“Yang diharapkan adalah nantinya, yang terjadi sudah bukan lagi kompetisi, tetapi justru saling kolaborasi untuk bersama-sama membuat suatu kontribusi positif untuk membangun Indonesia tercinta ini,” ucap Sandiaga.
Pada akhir sesi, seluruh pembicara sepakat bahwa sudah saatnya generasi muda ikut turun tangan membantu pembangunan Indonesia saat ini, di mana pun ia berada dan bagaimana pun bentuk kontribusinya, guna menunjang kesiapan tercapainya Visi Indonesia Maju 2045.