JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) -- Pelaksana Tugas Deputi Hukum, Advokasi dan Pengawasan Regulasi Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Ani Purwanti mengatakan bentuk konkret pengamalan nilai-nilai Pancasila adalah dengan mencontoh sepak terjang warga negara yang terpilih menerima penganugerahan apresiasi prestasi Pancasila.
"Mereka terpilih karena memiliki prestasi, innovasi yang kemanfaatannya berdampak pada masyarakat, bangsa dan negara serta dunia internasional," kata Ani dalam seminar nasional di Universitas Muria Kudus (UMK) bertajuk "Penanaman Nilai-nilai Pancasila Mencegah Sikap Intoleransi dan Paham Radikalisme pada Generasi Milenial", Rabu (16/9).
Menurut Ani, peraih penghargaan Prestasi Pancasila menjadi bukti bahwa Pancasila relevan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Jika tindakan itu konsisten dilakukan, maka bagi menginspirasi bagi masyarakat luas.
Ani Purwanti
Dengan begitu, Pancasila tidak hanya dimengerti secara teks dalam kajian ilmiah atau pengetahuan, namun dapat dimengerti dalam hal yang sederhana, yang terlihat dan tampak dalam kehidupan sehari hari.
Untuk itu, Ani mendorong kaum milenial agar menjadikan peraih ikon Pancasila sebagai role model atau teladan dalam pengamalan nilai-nilai Pancasila.
"Cara mengamalkan nilai Pancasila bukan hal yang muluk-muluk, melakukan yang terbaik untuk kemanfaatan masyarakat, bangsa dan negara sudah merupakan wujud pengamalan nilai nilai Pancasila," ujar Anis.
Sebagaimana diketahui, pada tahun 2020 ini BPIP telah memberikan 75 perseorangan, kelompok, maupun komunitas untuk menerima penghargaan apresiasi prestasi Pancasila dalam lima kategori, yaitu kategori olahraga, seni budaya, sains dan teknologi enterpreneur dan lintas iman.
Mereka yang menerima penghargaan merupakan orang-orang yang memiliki prestasi dan inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat, bangsa dan negara, serta dunia internasional.
Adapun kriteria yang terpilih menjadi Ikon Prestasi Pancasila adalah warga negara Indonesia; memiliki rekam jejak positif, berprestasi dan inspiratif; prestasinya diakui masyarakat dalam negeri dan internasional; tindakan dan karyanya memberikan dampak positif ke masyarakat; serta memberikan inspirasi ke lingkungan sekitar.
Akbar Hadi Prabowo
Sementara itu, Direktur Sosialisasi dan Komunikasi BPIP M Akbar Hadi Prabowo mengatakan, kondisi pandemi Covid-19 semestinya tak menghalangi kaum milenial untuk menyiarkan ajaran Pancasila.
Ia menuturkan cara efektif mengarusutamakan Pancasila di musim pandemi bagi kalangan milenial adalah mengisi ruang-ruang dunia maya dengan narasi-narasi positif keindonesiaan, nasionalisme, patriotisme, cinta tanah air, indahnya keragaman, gotong royong, dan persatuan.
Menurut Akbar, pihaknya telah menggelar bulan Pancasila dengan berbagai kegiatan lomba berbasis virtual antara lain lomba Lomba Orasi Hari Lahir Pancasila, Lomba Menulis Cerita Pendek, Lomba Orasi Biografi Soekarno, Lomba Pembuatan Film Pendek dan Lomba Pembuatan Cerita Permainan Tradisional dalam bentuk video. Semua jenis lomba tersebut mempunyai tema yang sama yaitu “ Pancasila Dalam Tindakan, Gotong Royong menuju Indonesia Maju.”
“Berdasarkan kajian kajian kami, strategi efektif untuk mengarusutamakan Pancasila, salah satunya adalah dengan menggelar berbagai kegiatan lomba, sebagai cara untuk terus menjaga jati diri bangsa,” kata Akbar.
Sementara itu, Kepala Biro Hukum dan Organisasi BPIP Surahno mengatakan bahwa pihaknya saat ini sedang menyiapkan sejumlah produk hukum untuk menjadi pelaksananaan nilai-nilai Pancasila.
"Produk hukum inilah yang menjadi landasan dan dasar BPIP dalam merencanakan program maupun pelaksanaan kegiatan mengarusutamakan nilai-nilai Pancasila," pungkasnya.