JAKARTA(TEROPONGSENAYAN)-Organisasi Masyarakat Pemuda Pancasila (Ormas PP) bukanlah kriminal sebab jika dilihat dari sejarahnya, Ormas PP merekrut anggota yang siap tempur yang mana pada saat itu personel Tentara dan Polisi masih minim.
Demikian dikatakan oleh Ketua Majelis Pimpinan Nasional Pemuda Pancasila Japto Soelistyo Soerjosoemarno merespons ormas PP ini massanya kerap disamakan dengan premanisme.
“Ini harus dilihat dari sejarah berdirinya PP," kata Japto dikutip dari Majalah Tempo, pada hari Senin (13/12/2021).
Japto menceritakan bahwa ketika dibentuk pada 1959, Pemuda Pancasila merekrut anggota yang bisa bertempur. Menurut dia, ormas diisi dengan jagoan di pasar, sekolah, kampus, dan lainnya untuk menghadapi ancaman fisik dari agresi luar negeri. Mereka bukan kriminal. Zaman dulu, kata dia, personel polisi dan tentara masih minim.
“Sehingga untuk mengamankan pasar ada jagoan yang menentukan lapak. Ini kan preman-preman karena enggak ada bosnya, tapi mereka dibutuhkan saat itu,” lanjutnya.
Dalam menertibkan perilaku mereka, Japto menuturkan, setiap anggotanya sudah memiliki identitas, militansi, dan solidaritas yang kuat sejak 1986.
Bahkan, kata Japto, ada anggapan di antara anggotanya jika ada yang berbuat salah lebih baik digebukin dan masuk penjara daripada dipecat dari Pemuda Pancasila.