JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) -- Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) melaksanakan kegiatan Advokasi Positif BPIP bertajuk "Pembekalan Nilai-Nilai Pancasila kepada Pegiat Kampung di Kabupaten Lumajang dan sekitarnya", Ahad (27/9). Kegiatan temu akrab antara BPIP dan pegiat kampung ini diselenggarakan di kantor Bupati Lumajang, Jawa Timur, dan di Kampung Karamba, Desa Ditotrunan, Lumajang.

Wakil Ketua BPIP Prof Hariyono mengatakan, pihaknya ingin memberikan advokasi positif kepada para pegiat kampung di Lumajang dan sekitarnya. Pasalnya, di Lumajang dan sekitarnya terdapat sejumlah kampung tematik yang selalu menerapkan serta menggali tradisi dan budaya komunitas yang menjadi inspirasi Pancasila.

Salah satu tradisi dan budaya yang diangkat oleh kampung tematik ini adalah tradisi gotong-royong dan kerja sama antar pegiat kampung. Adapun kegiatan tersebut salah satunya berada di Kampung Karamba di RW 05 Desa Ditotrunan.

Komunitas masyarakat di Kampung Keramba ini menerapkan budaya gotong-royong untuk menyulap kampung yang beberapa tahun terakhir kumuh akibat sampah yang dibuang secara sembarangan menjadi kampung yang asri.

Kampung ini sekarang memiliki hampir 100 keramba yang digunakan untuk budidaya ikan. Rumah-rumah dan jalan-jalan warga dihiasi dengan taman, serta budidaya tanaman lainnya yang cukup memberikan penghasilan.

"Kami apresiasi bapak-ibu sekalian. Mudah-mudahan penggalian tradisi gotong-royong ini yang sejalan dengan semangat Pancasila tidak berhenti, tapi perlu menjadi gerakan bersama yang bernilai," kata Hariyono saat berbicara di hadapan ratusan peserta yang mengikuti acara.

Hariyono berharap gerakan gotong-royong Kampung Tematik di desa-desa Lumajang terus dikembangkan dan bisa bersinergi dengan kampung-kampung lain di Indonesia. Hal ini sejalan dengan agenda BPIP yang mendorong kampung-kampung di Nusantara menjadi basis kegiatan kreatif komunitas lokal yang mengusung nilai-nilai Pancasila.

Sementara itu, penerima Kalpataru Kategori Pembina Lingkungan Tahun 2018 dan penggagas berdirinya kampung Glintung Go Green di Kota Malang Bambang Irianto mengatakan, peserta yang mengikuti acara advokasi BPIP mencapai 200-an orang.

Sebenarnya, kata dia, peserta yang mendaftar mencapai 500, namun karena mengikuti syarat protokol kesehatan di masa pandemi covid-19, peserta pun akhirnya dibatasi. Peserta yang hadir tidak hanya dari kampung-kampung tematik di Lumajang. Tetapi juga dari daerah lain seperti Malang, Probolinggo, dan Pasuruan.

Bambang yang menjadi Ikon Prestasi Pancasila 2017 itu mengatakan, kampung tematik itu adalah gerakan masyarakat secara mandiri dan telah berdiri di beberapa kota di Indonesia.

Pilar dari kampung tematik adalah gotong-royong sebagai ide dari Pancasila. Kunci dari gerakan ini adalah kemandirian dan kolaborasi atau kerja sama antar kampung. "Kita tak ingin kampung ini berjalan sendirian," kata Bambang.

Bentuk kolaborasi dilakukan secara fungsional. Misalnya, kampung A memiliki keahlian tertentu dan sinergikan dengan kampung B punya keahlian lain. Keahlian itu pun diintegrasikan guna mewujudkan tujuan dari sebuah desa.

Bambang melanjutkan, setelah dipelajari, pihaknya bersama BPIP menjadikan Kampung Karamba di RW 05 Ditotrunan menjadi pilot project sinergitas antar kampung. Ini karena Kampung Karamba banyak berkembang dan berinovasi selama empat tahun terakhir.

"Inovasinya berkembang, UKM-nya, inilah contoh pembangunan tidak hanya soal tanam-menanam. Tapi juga soal penerapan budi pekerti, sopan santun, budaya. Inilah Pancasila. Sehingga miniatur Pancasila dalam tindakan ada di Kampung Karamba ini," tutur Bambang.

Dalam kegiatan adovokasi ini, ada sejumlah narasumber yang dihadirkan. Para narasumber itu tidak hanya memaparkan pengetahuannya, tetapi juga memberi kesempatan kepada peserta untuk berdiskusi.

Selain Wakil Kepala BPIP Prof Hariyono dan Bambang Irianto, juga hadir menjadi narasumber lainnya yaitu PLT Deputi Hukum Advokasi dan Pengawasan Regulasi BPIP Dr Ani Purwanti, Direktur Sosialisasi Komunikasi dan Jaringan BPIP M Akbar Hadiprabowo, Sekda Kabupaten Lumajang Agus Triyono, dan penggagas berdirinya Kampung Karamba Hariyadi Eko Romadon.

Usai diskusi, para peserta dan perwakilan BPIP meninjau langsung Kampung Karamba di RW 05 Desa Ditotrunan, Kabupaten Lumajang. Di sana, para peserta menyaksikan bagaimana pengelolaan karamba di atas air sungai yang mengalir, pengelolaan taman, dan budidaya tanaman.