JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Beberapa waktu lalu Politisi PDIP melakukan pembelaan terhadap pernyataan Megawati Soekarnoputri yang menyindir milenial dianggap tidak sesuai dengan fakta di lapangan.
Menanggapi hal tersebut, Direktur Indonesia Future Studies (INFUS) Gde Siriana Yusuf mengatakan secara khusus menyoroti pernyataan Politisi PDIP Andreas Hugo Pareira.
Politisi senior PDIP tersebut menilai kalau sindiran Mega semata-mata untuk mengingatkan milenial menghindari budaya instan.
Menurutnya, hal tersebut seakan sangat bertentangan dengan sikap partai lambang banteng tersebut yang merekomendasikan beberapa "politisi dadakan" pada Pilkada Serentak 2020.
Beberapa yang paling disoroti yakni pada Pilkada Solo di mana PDIP mengusung Gibran Rakabuming Raka yang berlatar belakang seorang pengusaha, bukan politisi.
Kemudian ada nama Bobby Afif Nasution yang juga didorong PDIP untuk maju di Pilkada Medan dan Bobby yang juga merupakan menantu Presiden Joko Widodo ini juga baru menapaki perpolitikan Tanah Air belum lama ini.
"Ini anak buah belain Ketum, katanya "agar kaum milenial tidak terbiasa dengan budaya instan". Enggak nyadar apa itu anak dan mantu Jokowi bisa ikut Pilkada sebagai budaya instan?" ujar Gde melalui cuitan twitternya, Senin (02/11/2020).