JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Ketua Komisi X DPR RI, Syaiful Huda meminta Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menyiapkan destinasi wisata alternatif seperti desa wisata di berbagai daerah.
Hal tersebut, untuk mengantisipasi membeludaknya jumlah wisatawan menjelang liburan sekolah, Natal dan Tahun Baru 2021.
"Saya mendorong masyarakat untuk mengambil destinasi terdekat seperti desa wisata. Saya mohon kepada Mas Tama (Menparekraf, Wishnutama Kusubandio) agar semua destinasi wisata bisa menyiapkan diri dengan baik karena hampir pasti momen libur panjang seperti tahun baru, termasuk liburan anak-anak selesai pertengahan semester," ujar Syaiful melalui keteranganya, Kamis (19/11/2020).
Politisi PKB tersebut mengatakan usulannya tersebut untuk mengantisipasi kunjungan wisatawan agar tidak membeludak di tempat-tempat pariwisata besar saja yang bisa menyebabkan berkumpulnya orang dalam jumlah besar.
Menurutnya, prediksi membeludaknya jumlah wisatawan saat libur panjang tersebut disebabkan tingkat kejenuhan masyarakat akibat pandemi Covid-19, terutama anak-anak yang terpaksa harus melakukan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) sangat tinggi.
"Banyak anak-anak mengalami depresi karena menghadapi PJJ, karena itu saya memprediksi akan terjadi mobilisasi masyarakat ke tempat-tempat wisata pada di akhir tahun. Saya menganjurkan enggak usah ke destinasi wisata besar, tapi cukup selfie di spot-spot desa wisata," katanya.
Syaiful juga menghimbau kepada masyarakat yang berwisata pada akhir tahun, termasuk pengelola objek wisata agar benar-benar menerapkan protokol kesehatan secara baik dan benar.
Syaiful mencontohkan saat libur panjang lima hari memperingati Maulid Nabi Muhammad pekan lalu, jumlah kenaikan penularan Covid-19 cukup tinggi sehingga libur akhir tahun harus diantisipasi secara baik.
"Kemenparekraf harus memastikan protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19 secara baik di tempat-tempat destinasi wisata. Mau tidak mau, harus siapkan semua destinasi sesuai prokes Covid-19," tandasnya.