JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Juru bicara Jusuf Kalla (JK), Husein Abdullah membantah keras pernyataan politikus Partai NasDem Irma Suryani Chaniago yang menafsirkan "kekosongan pemimpin" yang disampaikan JK merupakan sentilan untuk Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Menurut Husein pernyataan yang dilontrkan oleh Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 itu bukan ditujukan kepada individu tertentu atau pemerintah.
"Bukan kepada orang per orang atau pemerintah," ujar Husein melalui sebuah keteranganya, Senin (23/11/2020).
Pria yang akrab disapa Uceng ini mengatakan pernyataan yang dilontarkan JK itu merupakan masukan kepada partai politik berbasis Islam.
Namun, Uceng tidak menerangkan lebih lanjut terkait sikap JK usai pernyataan soal kekosongan pemimpin itu ditafsirkan untuk menyindir pihak tertentu oleh sejumlah kalangan.
"Itu masukan buat partai-partai politik berbasis Islam," katanya.
Sebelumnya JK menyinggung "kekosongan pemimpin yang bisa menyerap aspirasi secara luas" sebagai penyebab di balik meluasnya dukungan untuk pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab.
JK pun menyoroti kegaduhan yang terjadi usai kepulangan Rizieq, yang melibatkan TNI-Polri, sehingga seolah-olah negara berada dalam kondisi terguncang.
"Adanya kekosongan itu, begitu ada pemimpin yang kharismatik, katakanlah begitu, atau ada yang berani memberikan alternatif, maka orang mendukungnya," kata JK melalui keteranganya, Jumat (20/11/2020) malam.
Pernyataan JK itu lantas ditafsirkan oleh Politisi Nasdem Irma sebagai sentilan yang dahsyat untuk Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
"Menyimak pernyataan JK soal kasus HRS [Habib Rizieq Shihab] adalah karena kekosongan kepemimpinan DKI? Wah ini sentilan dahsyat untuk Gubernur DKI Anies Baswedan, menurut saya," kata Irma, Minggu (22/11/2020).
Komisaris PT Pelindo I menilai pernyataan JK tersebut merupakan hal yang wajar karena kasus pelanggaran protokol kesehatan pencegahan virus corona (Covid-19) terjadi di sejumlah kegiatan Rizieq terjadi di Jakarta.