JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Kesalahan penyebutan tempat lahir Bung Karno yang dilontarkan Presiden Joko Widodo terus mendapat sorotan.
Anggota Komisi I DPR RI dari FPDIP TB Hasanudin pun merasa prihatin dengan kejadian tersebut. Menurutnya, ada ketidakcakapan dari para pembantu Presiden Jokowi selama ini.
"Terkait dengan hal ini, saya tegaskan bahwa kesalahan dalam pidato itu bukan kesalahan Jokowi," kata dia via Bbm di Jakarta, Sabtu (06/06/2015).
Lebih lanjut TB Hasanudin meminta para pembantu Presiden bertanggungjawab atas kelalaian memberikan data kepada Presiden.
"Saya menilai, pertama, kesalahan terletak pada pihak yang membuat konsep pidato, yang tidak menyodorkan data valid. Kedua, staf di lingkaran Jokowi juga tidak melakukan koreksi ulang dan mengecek-ulang terhadap naskah pidato yang disiapkan," tandas dia.
Terlebih, kata TB, naskah pidato tersebut diserahkan kepada Jokowi secara mendadak, saat mau naik ke mimbar. Sehingga Presiden tidak punya kesempatan untuk mengoreksi.
"Hal ini menunjukkan dan membuktikan bahwa staf yang mengelilingi Jokowi tidak profesional, atau dengan kata lain memiliki profesionalitas yang rendah serta pantas diragukan," sindir dia.
Dia prihatin Presiden sering diberi data sampah oleh stafnya, seperti soal utang kepada IMF yang kemudian harus dikoreksi Menteri Keuangan.
"Dengan beberapa kejadian tersebut saya curiga, apakah ini kekhilafan dari staf atau ada unsur kesengajaan untuk mendegradasi integritas presiden, Untuk itu saya menyarankan agar Presiden segera mengevaluasi orang-orang disekitarnya," pungkas dia.