JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)-Setelah mendapat kecaman berbagai pihak, Ambroncius Nababan memberikan klarifikasi terkait dugaan postingan rasisme terhadap Natalius Pigai. Ia menyebut, postingannya kepada Natalius Pigai merupakan kritik dan tidak ditujukan kepada masyarakat Papua. Ia mengakui kritiknya sangat tajam, sehingga meminta maaf kepada Natalius Pigai dan masyarakat Papua.
"Mungkin ada yang tersinggung dan menganggap saya menghina masyarakat luas, apalagi melakukan rasis. Ini sangat tidak mungkin saya lakukan karena saya juga sudah diadati di Papua dan diangkat sebagai warga dan anak Papua dengan acara lompat piring dan bakar batu di Kabupaten Kerom dan di Jayapura, Papua. Jadi tidak mungkin saya melukai hati masyarakat Papua yang sangat saya cintai," tuturnya.
Ambroncius menyebut postingan di Facebook pribadinya itu untuk menanggapi pernyataan Natalius Pigai yang menolak vaksin corona Sinovac. Sebab Pigai memilih membeli vaksin merek lain dari luar negeri.
"Membaca tulisan tersebut, hati saya sangat marah karena begitu teganya ia menyerang Bapak Jokowi di saat presiden ingin membuktikan kepada rakyat Indonesia bahwa vaksin Sinovac ini aman dan halal untuk disuntik ke tubuh manusia," kata Ambroncius dalam klasifikasinya, Senin (25/1).
"Memang hak asasi manusia semua orang untuk menolak divaksin, tapi jangan ikut memprovokasi orang lain dengan narasi yang dibangun seakan-akan vaksin Sinovac ini tidak aman buat tubuh manusia," tambah dia.
Ambroncius meminta maaf kepada masyarakat Papua dan meminta mereka tidak salah pengertian dan dibukakan pintu maaf untuknya.
"Saya menyesali kejadian ini dan saya akan bertanggung jawab bila saudara NP ingin menggugat saya secara hukum. Saya tidak akan lari, saya tetap bertanggung jawab kepada saudara NP bila saya dianggap bersalah dan melanggar hukum. Tapi intinya saya tidak ada maksud sedikitpun untuk melukai hati masyarakat Papua. Untuk itu kepada saudara, masyarakat Papua agar dapat memaafkan saya," ujarnya.
Ambroncius juga meminta maaf kepada Jokowi atas pernyataannya tersebut. Ia berharap kasus ini dapat diselesaikan secara pribadi dan damai. "Kami juga atas nama DPP Projamin menyampaikan permohonan maaf kepada Bapak Presiden dan seluruh jajaran dan seluruh ketua-ketua DPW, DPC, DAC dan pengurus ranting Projamin seluruh Indonesia. Dengan klarifikasi ini, mudah-mudahan masalah ini bisa kami selesaikan secara pribadi dengan Pak Natalius Pigai dengan dilakukan secara damai," katanya.
Sebelumnya mantan Komisioner Komnas HAM Natalius Pigai menjadi korban dugaan rasisme oleh pemilik akun Facebook berinisial AN. Pemilik akun Facebook tersebut telah dilaporkan ke Polda Papua Barat oleh Ketua KNPI Papua Barat Sius Dowansiba.
Ambroncius mengunggah postingan menyandingkan foto Natalius Pigai dengan seekor hewan. Laporan tersebut diterima SPKT Polda Papua Barat dengan nomor LP/17/I/2021/Papua Barat. Dalam laporan tersebut, tercatat yang terlapor bernama Ambroncius Nababan.
Sikap Polri
Polri telah menangani kasus rasisme yang menimpa Natalius Pigai. “Jangan membuat sesuatu yang nanti akan melanggar pidana. Percayakan bahwa kepolisian akan transparan dalam melakukan penyidikan kasus ini,” ucap Kepala Divisi Humas Polri Irjen Argo Yuwono di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (25/1/2021).
Bareskrim pun telah melayangkan panggilan kepada terduga pemilik akun. Selain itu, polisi akan meminta keterangan para ahli serta saksi lainnya.