JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Anggota DPR RI Abdul Wachid menilai, rencana Menteri BUMN Erick Thohir membeli peternakan di Belgia sebagai cermin ketidakmampuan memitigasi persoalan peternakan dan memetakan potensi peternakan di dalam negeri.
"Sebuah kebijakan yang salah jika membeli peternakan disana (Belgia), ini soal salah kelola, tapi kenapa solusinya beli dari luar," tandas Anggota DPR RI dari fraksi partai Gerindra itu kepada wartawan, Selasa (20/04/2021).
Seharusnya, lanjut Wachid, Menteri BUMN melakukan kerjasama dengan Kementerian Pertanian dalam hal ini Dirjen Peternakan dan Perkebunan dalam negeri.
"Bentuk kerjasama itu harusnya dalam bentuk mengadakan import sapi betina indukan saja dari Belgia, Australia lalu di kembangkan di BUMN Sawit yang ada di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur yang sampai sekarang mempunyai ladang rumput begitu luas sejauh mata memandang," tegas Ketua DPD partai Gerindra Jawa Tengah itu.
"Saya yakin Menteri BUMN bisa tugaskan BUMN Sawit atau lahan sawit milik BUMN maupun swasta wajib kembangkan ternak sapi untuk menuju swasembada daging, mestinya ini yang dilakukan," tambah Anggota Komisi VIII DPR RI itu.
Tempat-tempat tersebut, menurutnya, bisa di buat peternakan model di Australia dan Belgia secara liar dengan di komando satu Koboi.
Hal itu, kata dia, jauh lebih murah dan efisien dan sekarang sudah ada pihak swasta yang melakukan bahkan di NTT peternakan model tersebut dengan mencontoh konsep peternak asing sudah dilakukan.
"Jadi tidak beli peternakan di Belgia lalu di kelola di sana, ya sama saja bohong. Pasti lebih mahal," sindir Ketua HKTI itu.
Adapun terkait problem ketergantungan impor daging sapi selama ini, justru menurutnya, hal yang harus dilakukan adalah memutus mata rantai pihak-pihak yang hanya mencari keuntungan semata.
"Setahu saya kalau mau import daging hewan yang paling murah dari India (daging Kerbau) aku pernah kunjungan ke India (Perusahaan ALANA ) namun ini jadi ancaman Australia dan jadi mainan politik untuk Australia. Daging Kerbau di India hanya 3,5 US$. sampai kita sekitar Rp60 ribu. Kuncinya tinggal Pemerintah kalau mau swasembada daging sebenarnya bisa," pungkasnya.