Berita
Oleh Rihad pada hari Jumat, 23 Apr 2021 - 08:23:33 WIB
Bagikan Berita ini :

Orang Bisa Tertular Covid-19 Dua Kali Seperti Atta Halilintar, Ini Penjelasannya

tscom_news_photo_1619141013.jpeg
Atta Halilintar diperiksa dokter (Sumber foto : Ist)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)-Atta Halilintar positif COVID-19 untuk kedua kalinya. Dalam foto yang diunggah di Instagram, YouTuber berusia 26 tahun tersebut tampak berbaring di tempat tidur. "YA ALLAH :( Shock!! aku Positif C0V1D-19 lagi untuk kedua kalinya..," tulis Atta Halilintar di kolom keterangan.

Atta bercerita bahwa dirinya menjalani tes swab karena ingin berangkat ke Solo untuk bekerja. Setelah diperiksa, ia dinyatakan positif COVID-19.

Ia awalnya mengira Aurel yang terpapar virus corona lagi.

"Dari kemarin istriku yang anget badannya dan bindeng sangkaku istri ku yang positif.. ternyata aku... istriku juga lagi proses dibilang dokter tidak boleh kemana mana dulu sampe dilihat perkembangan 5 hari kedepan," ungkapnya.

Atta mengimbau agar orang-orang yang sempat kontak erat dengannya untuk segera menjalani tes COVID-19."Untuk temen2 yang abis ketemu aku sama istri mohon segera swab ya. Maaf ya temen2 di solo :( udah exited banget mau kesana semoga setelah sembuh tetep bisa kesana! I"ll Be back stronger insyallah," katanya..

Ini adalah kali kedua Atta Halilintar positif COVID-19. Ia pertama kali terpapar virus corona pada November 2020.

Mengapa Bisa Terjadi?

Menurut Direktur Pencegahan dan Perawatan Pneumonia di China Japan Friendship Hospital di Beijing, Li QinGyuan, mereka yang telah terinfeksi Covid-19 mengembangkan antibodi pelindung, tapi tidak jelas berapa lama perlindungan tersebut berlangsung.

"Namun pada individu tertentu, antibodi tidak dapat bertahan lama. Banyak pasien yang telah sembuh, ada kemungkinan kambuh," kata Li.

Melansir Independent, disebutkan walaupun tingkat pemulihan termasuk tinggi, bukan berarti mereka yang telah terinfeksi virus corona menjadi tak berisiko.

Hal ini dikarenakan, para ahli percaya bahwa terinfeksi virus ini sekali, bukan berarti seseorang tidak dapat sakit lagi.

Menurut Direktur Pencegahan dan Perawatan Pneumonia di China Japan Friendship Hospital di Beijing, Li QinGyuan, mereka yang telah terinfeksi Covid-19 mengembangkan antibodi pelindung, tapi tidak jelas berapa lama perlindungan tersebut berlangsung.

"Namun pada individu tertentu, antibodi tidak dapat bertahan lama. Banyak pasien yang telah sembuh, ada kemungkinan kambuh," kata Li.

Jung menambahkan, seperti halnya flu dapat bermutasi, demikian juga Covid-19, yang akan membuat seseorang rentan untuk mendapatkan infeksi kembali.

Dikutip dari BBC, para peneliti menyimpulkan infeksi ulang jarang terjadi tetapi masih mungkin dan mengatakan orang harus terus mengikuti protokol kesehata apakah mereka memiliki antibodi atau tidak.

Para ilmuwan dari Hong Kong baru-baru ini melaporkan kasus seorang pria muda dan sehat yang pulih dari serangan Covid-19 hanya untuk terinfeksi kembali lebih dari empat bulan kemudian. Dengan menggunakan sekuensing genom virus, mereka dapat membuktikan bahwa ia tertular dua kali karena jenis virusnya berbeda.

Para ahli mengatakan infeksi ulang tidak mengherankan, tetapi kemungkinan jarang terjadi, dan penelitian yang lebih besar diperlukan untuk memahami mengapa hal ini bisa terjadi.

tag: #atta-halilintar  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
BANK DKI JACKONE
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DREAL PROPERTY
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement