JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)-Puan Maharani didapuk membacakan teks Proklamasi Kemerdekaan RI ke 76 saat Upacara detik-detik Proklamasi di Istana Negara.
Puan memakai baju adat dari Minangkabau. Baju adat ini disebut sebagai baju adat bundo kanduang, Lintau, Tanah Datar, Sumatera Barat.
Dia memakai baju kurung berwarna krem. Baju ini disebut sebagai baju batabue (baju bertabur) yang terbuat dari sulaman benang emas yang menjadi simbol kekayaan alam Sumatera Barat.
Puan juga melengkapinya dengan tingkuluak atau penutup kepala perempuan yang berbentuk seperti rumah gadang.
Tingkuluak yang dipilihnya berwarna merah dengan motif kotak-kotak. Di bagian tengahnya terdapat hiasan berwarna keemasan yang senada dengan warna busananya.
Di bahunya tersampir kain songket kotak-kotak merah dan emas.
Mengutip berbagai sumber, kain songket atau salempang ini juga punya arti tersendiri. Salempang yang tersampir di pundak ini melambangkan bahwa wanita harus punya rasa welas (belas) asih pada anak dan cucu. Selain itu, salempang juga menggambarkan bahwa wanita harus siap sedia dalam segala kondisi.
Di masa pandemi corona ini, Puan juga memakai masker dengan corak dan warna senada dengan baju adat Minangkabau yang dipakainya.