JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)-ISIS mengakui aksi bom bunuh diri di luar Bandara Kabul, Afghanistan, Kamis (26/8). "Seorang pengebom bunuh diri menewaskan sekitar 60 orang dan melukai lebih dari 100 lainnya termasuk pejuang Taliban," tulis keterangan ISIS dikutip dari Reuters, Jumat (28/8).
Sejauh ini, belum diketahui berapa jumlah pasti korban tewas dan luka akibat ledakan itu. Namun, pejabat AS menyebut 12 anggota militer turut menjadi korban tewas.
Sementara seorang pejabat Taliban mengatakan, ada 13 orang termasuk anak-anak tewas dalam serangan itu. Sedangkan 52 lainnya luka-luka.
Meski begitu, dalam rekaman video yang beredar, terlihat jumlah korban dimungkinkan akan bertambah. Parit di dekat pagar Bandara Kabul dipenuhi dengan maya berlumuran darah.
Serangan bom bunuh diri ini terjadi saat AS menggelar operasi evakuasi warga asing dan lokal. Operasi ini ditargetkan rampung pada 31 Agustus.
Presiden Amerika Serikat, Joe Biden marah setelah mengetahui ada 12 tentara AS yang jadi korban bom bunuh diri di Kabul, Afganistan.
Taliban sebelumnya sudah mewanti-wanti bahwa evakuasi yang dilakukan sudah harus selesai sampai tanggal 31 Agustus 2021.
Namun pada prosesnya, tenggat waktu tersebut kemungkinan tidak bisa dipenuhi AS karena keterbatasan awak pesawat.
Ia bersumpah akan memburu pelaku dan akan membalaskan apa yang sudah dilakukan.
"Kami tidak akan memaafkan, kami tidak lupa. Kami akan memburu Anda dan membuat Anda membayarnya," kata Biden.