JAKARTA(TEROPONGSENAYAN)-Direktur Eksekutif Rumah Politik Indonesia Fernando Emas mengaku dalam beberapa hari ini dia diserang secara pribadi bahkan secara politis ketika berkomentar soal Krakatau Steel, akan tetap bagi dia serangan itu sangat lucu.

"Beberapa hari terakhir ini, saya di serang secara politis bahkan pribadi, lucu juga ya ketika saya berkomentar mengenai Krakatau Steel yang didasari oleh info yang saya terima, kajian dan diskusi dengan beberapa kawan serta refrensi dari jejak digital yang bersebaran di dunia maya dan yang akhirnya Erick Thohir yang memberikan kita info tentang adanya proyek di Krakatau Steel yang merugi trilyunan tiap tahun," kata Fernando EMaS dalam keterangannya yang diterima redaksi, Minggu(10/10/2021).

Pemberitaan mengenai adanya keinginan dari Menteri Badan Usaha Milik Negara, lanjut Fernando EMaS, Erick Thohir tentang adanya indikasi korupsi di Krakatau Steel dan adanya niatan dari Erick untuk melakukan melakukan bersih-bersih, memang patut kita dukung dan apresiasi.

“Saya tegaskan sekali lagi, saya sangat mendukung langkah Erick untuk melakukan bersih-bersih di Krakatau Steel agar perusahaan baja tersebut semakin baik dan dapat memenuhi kebutuhan baja dalam negeri, kan aneh jika dukungan ini disebut sebagai antek asing,” ujar Fernando Emas.

“Dugaan saya jadi bertambah kuat akan ada keterlibatan orang dalam Krakatau Steel dan itulah yang mau di bongkar Erick Thohir. Dan saya sarankan menonaktifkan Silmy Karim, jika proses penyidikan ini berlangsung jika kita mau fair hasilnya, jika memang tidak ada temuan kan tinggal diaktifkan kembali, gitu aja kok repot,” tegas Fernando.

Untuk itu, Fernando EMaS meminta doa dan dukungan dari masyarakat Indonesia agar kuat dalam menghadapi tekanan maupun masalah terkait pemberitaan tetang Krakatau Steel.

“Saya mohon do’a dan dukungan dari rakyat Indonesia, untuk saya agar kuat menghadapi tekanan-tekanan yang datang akibat pemberitaan Krakatau Steel,” ujarnya.