JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Pengamat Politik dari Universitas Al Azhar (UAI), Ujang Komarudin menilai, sikap wakil rakyat terkait wacana pembentukan Pansus minyak goreng tidak jelas.
Pasalnya, kata dia, DPR terkesan hanya bermain retorika di ruang publik tanpa ada aksi konkret.
"Lips service aja kelihatannya mereka itu. Kalau memang mau sungguh-sungguh bela rakyat, saya kira bentuk Pansus dalam sehari selesai itu. Tapi kan kenyatannya malah sibuk lontarkan pernyataan ke ruang publik seolah membela rakyat. DPR gak serius bela rakyat," sindir Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) itu kepada wartawan, Sabtu (19/03/2022).
Lain halnya, lanjut Ujang, DPR akan sangat serius jika urusannya berkaitan dengan kepentingan pragmatis.
"Omnibus Law misalnya, gak butuh waktu lama selesai itu. Tapi kalau sudah menyangkut hajat hidup orang banyak semisal minyak goreng ini, DPR ogah-ogahan," sindirnya lagi.
Padahal, kata dia, persoalan minyak goreng ini sangat krusial dan langsung bersentuhan dengan rakyat.
"Kalau serius mestinya beberapa bulan lalu, DPR melakukan investigasi melalui instrumen yang mereka miliki (Pansus). Rakyat malah dibiarkan bertarung dengan kekuatan pengusaha. Ibaratnya, rakyat kita sedang di arena gladiator dan disuruh bertarung sendiri melawan raksasa tanpa perisai," tandasnya.