JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) -Aroma dupa tak pernah hilang dari sekitar pohon keramat di depan rumah Margriet Christin Megawe Jl Sedap Malam, Denpasar, Bali tempat terbunuhnya gadis cilik Angeline.
Sehari-hari di sekitar pohon keramat yang akarnya menjuntai kemana-mana itu memang selalu ada sesaji yang diikuto pembakaran dupa. Bagi masyarakat Bali, sesaji merupakan hal biasa terutama di tempat-tempat tertentu. Salah satu diantaranya di Pohon Ketapang, tua itu. (Baca: Bau Wangi Misterius Keluar dari Mobil Jenazah Angeline)
Tapi sejak ditemukanya jasad Angeline terkubur di bawah pohon pisang halaman belakang rumah Margriet, Rabu (10/06/2015), sesaji terlihat makin banyak . Antara sesaji dan bunga dari warga sebagai tanda simpati pada Angeline tidak bercampur meski sama-sama di depan rumah Margriet.
Sesaji diletakkan lebih dekat ke pohon keramat sedangkan bunga, boneka, makanan, minuman dan lainnya diletakkan mendekat ke gerbang rumah Margriet. Sejak penemuan mayat Angeline, rumah tak bisa dimasuki sembarang orang lagi ada polisi yang berjaga-jaga. (Baca: Kiai Muda NU ini Duga RS Tempat Angeline Dilahirkan Terlibat Adopsi Ilegal)
Warga masih terus berdatangan ke depan rumah Margriet. Wahid, seorang warga juga mengaku sempat ada dua pendatang kesurupan berteriak-teriak. Dia kesurupan makhluk halus penunggu pohon.
"Yang saya dengar dia minta tempat itu segera dibersihkan karena tidak bagus," katanya, Kamis (18/06/2015). Dua warga itu baru sadar setelah diobati orang pintar yang didatangkan ke lokasi. (Baca: Pohon Keramat Di Depan Rumah Margriet Ada Penunggunya)
Tersangka Agustinus yang berubah-ubah keterangannya diduga juga terpengaruh roh jahat. Meski tinggal di rumah Margriet dia tergolong pendatang baru. Untuk menghilangkan pengaruh roh jahat, polisi mendatangkan Pendeta Yonathan untuk mendoakan dan membimbingnya berdoa.(ss)