JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Mantan Gubernur DKI Jakarta yang juga mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Letnan Jenderal TNI (Purn) Sutiyoso baru-baru ini melontarkan pernyataan mengenai masuknya Tenaga Kerja Asing (TKA) khususnya dari Tiongkok akan mengganggu stabilitas nasional.
Jenderal yang akrab disapa Bang Yos itu menyatakan ribuan pekerja asing tersebut tidak akan pulang ke negeri asalnya dan akan membuat penduduk asli tersisih.
“Contoh yang paling dekat Singapura, perdana menteri pertama orang Melayu, sekarang sudah tidak ada lagi. Lihatlah Malaysia sudah beberapa departemen dipimpin etnis ini (Tionghoa),” ucap Sutiyoso.
Praktis, pernyataan Bang Yos yang juga pernah menjabat sebagai Ketua Umum Partai Keadilan dan Persatuan (dulu PKPI – Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia) periode 2010-2015 yang berbau rasis itu sangat menyinggung dan melukai perasaan etnis Tionghoa di Indonesia.
Terkait hal tersebut, Sekjen PKP Irjen (Pol) Syahrul Mamma sangat menyayangkan pernyataan Bang Yos. Terlebih Bang Yos merupakan mantan Ketua Umum PKP sekaligus sebagai tokoh dan sesepuh TNI saat ini.
“Pada prinsipnya semua orang boleh saja berpendapat (di media). Namun harus didukung dengan analisa data yang akurat dengan jelas dan transparan sehingga kesannya tidak tendensius yang dapat merugikan pihak lain. Kami dari PKP sangat menyayangkan karena Beliau adalah tokoh yang pernah membesarkan PKP tapi membuat pernyataan yang justru dapat membingungkan masyarakat dan kesannya berbau rasis,” ujar Syahrul kepada awak media, Rabu (25/5).
Sambung mantan Wakabareskrim itu, Indonesia merupakan negara yang majemuk dan ber-Bhineka Tunggal Ika, sudah sepatutnya semua suku bangsa, ras dan agama memiliki kedudukan yang sama.
“Harapan kami, negara ini harus dijaga bersama-sama persatuannya. PKP adalah partai yang sangat jelas menyatakan sebagai garda terdepan dalam menjaga Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika, sehingga sangat menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan bangsa. Itulah tujuan yang harus diwujudkan oleh bangsa kita," jelasnya.
Di sisi lain, Syahrul mengharapkan jika Bang Yos memang memiliki analisis dengan data yang sangat akurat dan lengkap seperti yang disampaikan, maka sebaiknya langsung disampaikan kepada pemerintah dengan saran dan solusi yang bersifat membangun untuk kemajuan bangsa kita.
“Itu mengingat kapasitasnya beliau sebagai mantan Kepala BIN dan juga ketokohannya. Saya rasa tidak sulit untuk dapat berkomunikasi langsung dengan pejabat pemerintah dalam mengkritisi dan mengingatkan kalau ada masalah,” imbuhnya.
Menurut dia, bangsa ini perlu langkah-langkah perbaikan untuk menbangun ke arah kehidupan yang lebih baik.
“Ini untuk menjaga bangsa Indonesia yang kita cintai. Sebaiknya pernyataan beliau tidak disampaikan langsung ke media karena akan membingungkan dan saling curiga di masyarakat. Hingga pada akhirnya dapat menimbulkan perpecahan di masyarakat,” bebernya.
Syahrul yang juga pernah menjabat sebagai Dirjen Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga Kementerian Perdagangan RI itu menambahkan dampak dari pernyataan tersebut juga dapat menimbulkan adanya sikap rasis dan atau anti Cina di masyarakat kita.
“Tentu kalau ada sikap rasis dan anti Cina di masyarakat akibat dari pernyataan beliau, akan sangat berbahaya buat persatuan bangsa kita. Hal ini terjadi karena adanya pernyataan yang tidak didukung dengan analisa data yang tidak akurat tapi sudah disampaikan ke publik,” pungkas Syahrul.