JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Kantor DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) kembali didemo oleh ratusan massa aksi. Aksi mereka kali ini memiliki tuntutan yang sama, meminta Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa mundur dari jabatannya.
“Ini aksi keenam kami, yang merupakan keprihatinan terhadap sikap arogansi Suharso selaku Ketua Umum DPP PPP,” ujar Ketua Front Kader Penyelamat PPP, Syaiful Rachmat Basuki, di lokasi, Senin (11/7/2022).
Syaiful menyebut, selama ini Suharso tidak bisa menjalankan partai sesuai dengan konstitusi Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART). Sehingga menurutnya, hal itu bisa menghancurkan partai.
“Kalau Suharso tidak bisa menjalankan partai ini, lebih baik mundur. Hal ini tentunya sangat bisa menghancurkan partai, apalagi jika menjalankannya secara otoriter dan arogansi,” ungkapnya.
Syaiful menegaskan akan terus menuntut hak-hak kader partai melalui aksi-aksi lanjutan. Karena sejauh ini, belum ada mediasi yang terlaksana dari pihak DPP.
“Belum ada mediasi sampai dengan hari ini. Maka, kami akan tetap menuntut hak-hak kita,” tambah Syaiful.
Adapun hak-hak kader yang tidak terpenuhi salah satunya terkait, menghilangkan hak kader dalam susunan kepengurusan wilayah. Padahal sebelumnya, susunan kepengurusan sudah melalui musyawarah.
Sebelumnya massa aksi juga telah berulang kali menyampaikan aksi ke depan Gedung DPP PPP meminta Suharso Monoarfa mundur dari jabatannya. Namun, sampai detik ini Suharso masih juga bungkam dan enggan berkomentar.