Berita
Oleh Sahlan Ake pada hari Selasa, 23 Mei 2023 - 21:57:08 WIB
Bagikan Berita ini :

Menko Airlangga Hadiri Pertemuan Bilateral dan CEOs Meeting di Sela KTT G7 Hiroshima

tscom_news_photo_1684853828.jpg
Airlangga Hartarto bersama Presiden Jokowi (Sumber foto : Istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Presiden Joko Widodo melanjutkan rangkaian acara hari ketiga KTT G7 di Hiroshima, Minggu (21/05). Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mendampingi Presiden Joko Widodo pada pertemuan bilateral dengan Presiden Komisi Uni Eropa, Presiden Republik Korea, serta forum bisnis “CEOs Meeting with President Joko Widodo: Collaboration in Developing Nusantara – Indonesia Smart and Sustainable Forest City” dengan para investor Jepang.

Mengawali kegiatan hari ketiga KTT G7 Hiroshima, Menko Airlangga mendampingi Presiden Joko Widodo melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Komisi Uni Eropa.

Pertemuan ini membahas upaya penguatan berbagai kemitraan strategis di antaranya negosiasi IEU CEPA, tindak lanjut JETP dan Global Gateway, serta kerjasama kawasan Indo-Pasifik. Selain itu, Pemerintah Indonesia menyampaikan perkembangan kerja sama Green Investment melalui European Investment Bank (EIB).

European Investment Bank sendiri telah membuka kantor perwakilan di Jakarta pada Agustus 2022. Selain itu juga dibahas isu Deforestasi dan Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen menyampaikan akan menemui Delegasi Indonesia yang dipimpin Menko Airlangga di Brussel pada akhir bulan ini.

Pada pertemuan bilateral dengan Republik Korea, Pemerintah Indonesia menyampaikan perlunya untuk mendorong capaian konkret yang berdampak langsung bagi masyarakat kedua negara, khususnya di bidang ekonomi.

Pemerintah Indonesia mendorong pemanfaatan fasilitas Indonesia-Korea Comprehensive Economic Partnership Agreement yang sudah diluncurkan tahun ini guna menaikkan angka perdagangan bilateral yang masih di bawah target USD 30 Milyar yang ditetapkan tahun 2018.

Pemerintah Indonesia juga mendorong perluasan akses bagi produk Indonesia terutama produk otomotif, furnitur, makanan dan minuman, tekstil, dan produk-produk hijau, seperti wood pellet. Indonesia juga mengharapkan para pelaku usaha Republik Korea dapat memperluas investasi pada 5 (lima) sektor utama di antaranya Industri otomotif–khususnya mobil listrik dan baterai kendaraan listrik; industri mesin dan elektronik; industri tekstil dan alas kaki; industri kimia dan farmasi; dan infrastruktur.

Selain itu, turut dibahas terkait Pelatihan PMI (Pekerja Migran Indonesia) di mana Pemerintah Korea akan membantu pelatihan dan akses ketenagakerjaan, serta terkait dengan SMR (Small Modular Reactor) yang telah dilakukan kerja sama pengkajian dengan BRIN. Tahun ini merupakan momen penting merayakan 50 tahun hubungan diplomatik Indonesia dan Republik Korea.

tag: #airlangga-hartarto  #jokowi  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
BANK DKI JACKONE
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DREAL PROPERTY
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement
Berita Lainnya
Berita

Waka Komisi XIII DPR Pertanyakan Dasar Pemulangan Mary Jane, Ingatkan Agar Tak Langgar Hukum

Oleh Sahlan Ake
pada hari Kamis, 21 Nov 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Wakil Ketua Komisi XIII Andreas Hugo Pareira mempertanyakan dasar hukum kebijakan yang digunakan Pemerintah dalam pengembalian terpidana mati kasus narkotika, Mary Jane ...
Berita

Survei TBRC: Toni Uloli-Marten Taha Unggul Elektabilitas 45,8%

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Timur Barat Research Center (TBRC) merilis hasil survei terkait Pilgub Gorontalo 2024 menjelang hari pencoblosan pada 27 November. Hasilnya, pasangan Toni Uloli-Marten ...