Berita
Oleh Sahlan Ake pada hari Senin, 07 Agu 2023 - 15:44:39 WIB
Bagikan Berita ini :

Syarief Hasan: Jaga Komitmen Hilirisasi, Tegakkan Kepastian Regulasi

tscom_news_photo_1691397879.jpg
Syarief Hasan (Sumber foto : MPR)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Wakil Ketua MPR, Syarief Hasan meminta perusahaan yang telah mendapatkan ijin relaksasi ekspor pertambangan untuk segera merampungkan fasilitas pemurnian mineral (smelter). Ini sangat penting untuk menjaga semangat hilirisasi agar nilai tambah sumber daya minerba semakin tinggi, sehingga berdampak pada perekonomian negara.

Regulasi pengecualian ini harus dimanfaatkan seoptimal mungkin agar semua pihak dapat mendapatkan manfaat, baik dalam hal ini negara, daerah, pekerja, maupun keberlanjutan bisnis perusahaan.Regulasi pengecualian ini tidak boleh sering terjadi karena menimbulkan ketidak pastian kebijakan dan bisa menjadi peluang spekulasi yang tinggi.

“Dengan terbitnya Permendag 22 dan 23 Tahun 2023 yang pada intinya memberikan persetujuan ekspor kepada komoditas yang diberikan relaksasi ekspor, maka perusahaan tambang itu dapat kembali melakukan ekspor komoditas. Kebijakan relaksasi serupa sudah tidak boleh lagi diberikan, karena fungsi kebijakan adalah memberikan kepastian berusaha. Semua komoditas minerba dan pelaku usaha harus diperlakukan sama agar keadilan tetap tegak,” ungkap Politisi Senior Partai Demokrat ini.

Alasan relaksasi ekspor sebagaimana diatur dalam Permen ESDM 7/2023 sekalipun masih dapat diterima, karena banyak pertimbangan yang menjadi rujukan anatara lain potensi menurunnya pendapatan negara, penerimaan daerah, PHK, dan kondisi bisnis perusahaan menjadi dasar rasional. Namun jika ini terus diberikan berulang, maka jargon hilirisasi dipertaruhkan.

"Kita bersepakat hilirisasi menciptakan nilai tambah, maka perlu konsistensi menegakkan kebijakan itu. Hal yang terpenting sekarang bagaimana memastikan segala prasyarat hilirisasi itu terpenuhi, terutama pembangunan smelter," katanya.

Menteri Koperasi dan UKM di era Presiden SBY ini juga menilai pelaku usaha domestik juga harus mulai berinvestasi pada pembangunan smelter. Sejauh ini sebagian besar smelter dikuasai oleh asing, oleh karena itu perlu dukungan lembaga pembiayaan agar kemandirian minerba terjaga dari hulu sampai hilir.

Industri hulu dan hilir sama pentingnya, yang paling utama bagaimana memberikan dampak keekonomian kepada masyarakat, daerah, dan negara. Hal ini perlu jadi evaluasi dan otokritik bagi pemerintah dan pelaku usaha di tanah air.

“Fungsi kebijakan adalah memberikan kepastian berusaha. Pengecualian mungkin dapat ditoleransi, namun ini tidak boleh sering dilakukan. Kita harus membangun komitmen untuk menjaga industri pertambangan berdaya saing. Selain itu, kemandirian industri hulu dan hilir adalah hal lain yang juga penting. Pada intinya, bagaimana Indonesia mampu mengelola kekayaan alamnya dengan semangat berusaha yang kompetitif,” tutup Syarief.

tag: #mpr  #syarief-hasan  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
BANK DKI JACKONE
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DREAL PROPERTY
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement
Berita Lainnya
Berita

Waka Komisi XIII DPR Pertanyakan Dasar Pemulangan Mary Jane, Ingatkan Agar Tak Langgar Hukum

Oleh Sahlan Ake
pada hari Kamis, 21 Nov 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Wakil Ketua Komisi XIII Andreas Hugo Pareira mempertanyakan dasar hukum kebijakan yang digunakan Pemerintah dalam pengembalian terpidana mati kasus narkotika, Mary Jane ...
Berita

Survei TBRC: Toni Uloli-Marten Taha Unggul Elektabilitas 45,8%

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Timur Barat Research Center (TBRC) merilis hasil survei terkait Pilgub Gorontalo 2024 menjelang hari pencoblosan pada 27 November. Hasilnya, pasangan Toni Uloli-Marten ...