JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Potensi bonus demografi Indonesia harus dimaksimalkan. Hal ini, untuk memastikan Indonesia tembus menjadi kekuatan global dengan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas dan produktif.
Pesan itu disampaikan anggota Komisi I DPR RI Fadhlullah dalam Forum Webinar yang diselenggarakan oleh Ditjen IKP Kominfo bekerjasama dengan Komisi I DPR bertajuk "Cegah Stunting, Pahami Sanitasi dan Nutrisi", Rabu (20/3).
Dikatakan Fadhlullah, Indonesia bisa menjadi kekuatan global setidaknya pada tahun 2030, dengan catatan bonus demografi bisa dikelola dengan menciptakan SDM unggul. "Pada tahun 2030, harapannya Indonesia unggul dalam perkembangan ekonomi global, karena pada tahun tersebut usia produktif lebih banyak," ujar Fadhlullah.
Namun, kata legislator Partai Gerindra itu, untuk memanfaatkan bonus demografi dengan baik dan menghindari risiko perubahan bonus demografi menjadi bom demografi, perlu dilakukan langkah-langkah preventif, salah satunya adalah mencegah stunting.
Katanya, stunting di mana menjadi masalah kurangnya ketercukupan gizi pada anak masih menjadi permasalahan yang harus diselesaikan pemerintah. "Dengan mencegah stunting, bukan hanya masa depan anak yang terjamin, tetapi juga masa depan Indonesia yang lebih baik," ucapnya.
Menurutnya, ketercukupan gizi bukan saja soal anggaran negara yang harus dikeluarkan. Tetapi, menjadi investasi untuk melahirkan generasi unggul di masa depan.
"Kesehatan dan gizi yang baik bagi anak-anak merupakan investasi yang tidak ternilai harganya," katanya.