Oleh Ariady Achmad (Politisi Senior Partai Golkar, Mantan Anggota DPR RI dan Sahabat Dekat Gus Dur pada hari Minggu, 27 Okt 2024 - 16:18:17 WIB
Bagikan Berita ini :

Apakah Presiden Prabowo Memilih Gaya Militeristik?

tscom_news_photo_1730020697.jpg
(Sumber foto : Istimewa)

Selain "gendut" dan "gemoy", Kabinet Merah Putih Presiden Prabowo juga "gado-gado". Bukan hanya berisi pihak yang pernah berseberangan, tapi juga terdiri sosok "kanan" maupun "kanan dalam" hingga "kiri" serta "kiri dalam". Ada sosok yang pernah mencopot tanda pangkat kemiliteran, juga ada pribadi yang baru dikenal Presiden Prabowo.

Bagaimana menyatukan Kabinet "gado-gado dan gemuk gemoy" menjadi the dream team agar bisa bekerja mewujudkan janji politik dan program kerja Presiden Prabowo? Sebagai pemimpin, Presiden Prabowo adalah derijen yang berkepentingan agar Kabinet yang dikomandoi bisa harmonis dan seirama dalam gerak dan langkahnya.

Potensi Kabinet Merah Putih berjalan sendiri-sendiri rasanya cukup terbuka luas. Mengingat latar belakang anggota Kabinet Merah Putih yang beragam. Besar kemungkinan Presiden Prabowo menyadari hal ini. Belum lagi agenda politik maupun ambisi masing-masing yang rasanya susah dinafikan.

Memiliki jejak panjang dan mendalam didunia militer, Presiden Prabowo memilih cara retreat bersama seluruh Anggota Kabinet Merah Putih di lembah Tidar, Magelang lokasi Akademi Militer. Pola semacam outbond ini juga sering digunakan korporasi swasta, kelompok masyarakat, unit instansi pemerintah dan lainnya untuk membangun tim work.

Selain yang eksplisit, rasanya banyak pesan implisit dalam retreat Kabinet Merah Putih ini. Baris berbaris, berseragam loreng pakaian Komponen Cadangan (Komcad) dan baju warna krem empat saku ala Presiden Prabowo mengirim pesan bahwa mereka akan berjalan bersama menyatu dalam satu tim kerja serta satu visi dan misi.

Apakah Presiden Prabowo akan menjalankan agenda militeristik di era demokrasi ini? Jika dipahami bahwa militeristik sebagai gaya kepemimpinan yang menekan pada kedisiplinan rasanya tidak ada yang keliru. Dalam persaingan global yang semakin ketat, nilai-nilai kedisiplinan dan pantang menyerah penting terus dipupuk selain profesionalitas.

Sebagai pemimpin yang terpilih dalam Pilpres seluruh elemen bangsa ini sejatinya tengah menunggu Presiden Prabowo dan Kabinet Merah Putih yang dipimpinnya menjunjung nilai-nilai demokrasi dalam mewujudkan visi dan misi serta program kerja. Terutama membawa Indonesia yang modern, adil makmur dan sejahtera.(*)

Disclaimer : Rubrik Opini adalah media masyarakat dalam menyampaikan tulisannya. Setiap Opini di kanal ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penulis dan teropongsenayan.com terbebas dari segala macam bentuk tuntutan. Jika ada pihak yang berkeberatan atau merasa dirugikan dengan tulisan ini maka sesuai dengan undang-undang pers bahwa pihak tersebut dapat memberikan hak jawabnya kepada penulis Opini. Redaksi teropongsenayan.com akan menayangkan tulisan tersebut secara berimbang sebagai bagian dari hak jawab.

tag: #  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
BANK DKI JACKONE
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
HUT RI 79 - SOKSI
advertisement
HUT RI 79 - ADIES KADIR
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement
Lainnya
Opini

Makelar Satu Triliun

Oleh Ahmadie Thaha (Pengaruh Pesantren Tadabbur al-Qur'an)
pada hari Minggu, 27 Okt 2024
Mari bayangkan sejenak: seorang mantan pejabat Mahkamah Agung (MA) yang seharusnya menjadi simbol keadilan dan penjaga hukum, menyimpan kekayaan fantastis uang tunai hampir Rp 1 triliun dan 51 ...
Opini

Super Gokil

Siapa bilang dunia politik itu membosankan? Kali ini Presiden Prabowo Subianto memutuskan mengangkut ratusan punggawanya ke Akademi Militer Lembah Tidar dengan pesawat Super Hercules C-130 J. ...