JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)-- Sekretaris Fraksi Golkar DPR RI Mukhtarudin menegaskan bahwa astacita Presiden RI Prabowo Subianto yang melanjutkan hilirisasi dan industrialisasi harus diprioritaskan, agar bisa melecut pertumbuhan perekonomian negara di atas 8 persen.
Anggota Komisi XII DPR RI ini menjelaskan Astacita melanjutkan hilirisasi industrialisasi guna mencapai Visi Indonesia Emas 2045 mendatang.
Juga, lanjut Mukhtarudin memacu Indonesia tidak terjebak dalam pendapatan menengah (middle income trap).
"Astacita hilirisasi dan industrialisasi ini juga sangat penting untuk menargetkan masyarakat bisa memiliki penghasilan hingga 30.000 dolar AS per tahun," tutur Mukhtarudin, Rabu 13 November 2024.
Politisi Daerah Pemilihan (Dapil) Kalimantan Tengah ini menyadari bahwa Indonesia memiliki sumber daya alam (SDA) melimpah dibandingkan negara-negara lain.
"Mari lihat bersama di sektor mineral, kia punya cadangan nikel hingga mencakup 42 persen secara global, bauksit memiliki cadangan terbesar ke-4 dunia, serta cadangan timah Indonesia berada di nomor satu dunia," ungkap Mukhtarudin.
Selanjutnya, peraih penghargaan tokoh peduli daerah terbaik Parlemen Award 2023 menilai beleid hilirisasi terbukti mampu meningkatkan perekonomian negara.
Mukhtarudin tak lupa mengingatkan Presiden sebelumnya terkait kebijakan melarang penjualan produk mentah ke pasar internasional, dan mewajibkan melakukan diversifikasi barang olahan tersebut memberikan nilai tambah yang lebih tinggi bagi industri domestik
Untuk itu, Mukhtarudin berharap Kementerian Investasi yang saat ini menjadi Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) tersebut berkoordinasi dengan kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) di sisi hulu, dan Kementerian Perindustrian dari sisi hilir.
Karena Astacita presiden Prabowo perihal kebijakan Hilirisasi dan industrialisasi ini menurut Mukhtarudin, tidak hanya terpaku pada hilirisasi mineral.
"Tetapi turut memperluas ke sektor maritim serta sektor berbasis agro supaya bisa membuka lapangan pekerjaan seluas-luasnya pada masa depan," pungkas Mukhtarudin.