JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Srikandi Partai Demokrat pimpinan Annisa Pohan Yudhoyono menggelar perayaan Hari Ibu yang jatuh pada tanggal 22 Desember 2024. Srikandi Demokrat merayakan Hari Ibu dengan menyalurkan sumbangan sembako untuk para Ibu-ibu pejuang keluarga di Kantor DPP Demokrat pada, Selasa, 24 Desember 2024.
Ketua Umum Srikandi Partai Demokrat Annisa Pohan Yudhoyono mengatakan jika
Hari Ibu memiliki makna yang mendalam sebagai momen penghormatan dan apresiasi terhadap peran dalam keluarga dan masyarakat.
“Kasih sayang, pengorbanan, dan dedikasi seorang ibu yang memberikan cinta tanpa syarat serta membentuk generasi masa depan,” kata Annisa Pohan dalam keterangan tertulis di Jakarta.
Tak hanya itu, Annisa Pohan menekankan, lima makna utama Ibu sebagai pejuang keluarga. Pertama, lanjut Annisa Pohan, ibu memiliki pengorbanan tanpa batas.
“Seseorang ibu sering kali mengesampingkan kebutuhannya sendiri demi kebahagiaan anak-anak dan keluarganya. Ia rela berkorban waktu, tenaga, dan bahkan impian pribadinya demi masa depan keluarganya,” ungkap Annisa Pohan.
Annisa Pohan menambahkan, seorang ibu juga merupakan sumber kekuatan dan inspirasi. Pasalnya, Ibu menjadi teladan dan motivator bagi anggota keluarga.
“Perjuangannya menghadapi tantangan hidup dengan ketabahan mengajarkan nilai-nilai keberanian, kesabaran, dan semangat pantang menyerah,” tegas Annisa Pohan.
Annisa Pohan menegaskan, ibu juga merupakan seorang pelindungan dan penjaga harmoni keluarga. Annisa Pohan mengingatkan, peran ibu yang mampu menciptakan suasana yang penuh cinta dan rasa aman.
“Ia sering kali menjadi penengah dalam konflik dan penyemangat ketika anggota keluarga menghadapi kesulitan,” tegas Annisa Pohan.
Annisa Pohan melanjutkan, ibu juga merupakan seorang pendidik pertama bagi anak-anaknya. Ibu, tegas Annisa Pohan, memberikan nilai-nilai moral, keimanan, dan kebijaksanaan yang menjadi fondasi karakter anak di masa depan.
Pejuang Multifungsi
“Ibu merupakan pejuang multifungsi di era modern, peran ibu semakin kompleks. Selain mengurus keluarga, banyak ibu juga menjadi pencari nafkah, pengelola keuangan, dan bahkan pendukung komunitas. Mereka menjalani peran ganda tanpa mengabaikan tanggung jawab utama dalam keluarga,” jelas dia.