JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Anggota Komisi VI DPR RI Fraksi Partai NasDem Asep Wahyuwijaya mendukung pemerintah agar Apple dapat menyelesaikan janji investasi dengan membuka pabrik di Indonesia. Asep sapaanya mengatakan, selama ini Apple melalui produk seperti IPhone telah menjadikan Indonesia sebagai pasar.
Hal itu disampaikan Asep menanggapi keluhan dari Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang yang mengatakan jika raksasa elektronik asal Amerika Serikat, Apple tidak kunjung memenuhi total komitmen investasi sebesar Rp 1,7 triliun.
Komitmen investasi itu berdasarkan kesepakatan hingga 2023. Akibatnya saat ini produk iPhone 16 keluaran Apple masih dilarang diperdagangkan di Indonesia.
“Penduduk Indonesia itu 250 juta lebih. Maka, apa pun alasannya, Indonesia ini memang pasar gurih bagi produsen barang dan jasa. Hanya hemat saya, siapapun yang akan menjadikan warga Indonesia sebagai pasarnya maka sepatutnya mereka, termasuk Iphone, harusnya memang bikin pabrik di sini lah. Jangan cuma mau jualan dan ambil untung saja,” kata Asep, Kamis, (14/11/2024).
Asep memandang, langkah pemerintah untuk mendesak Apple menyelesaikan investasi termasuk membuka pabrik di Indonesia harus didukung. Pasalnya, kata Asep, langkah Apple untuk membuka pabrik bukan hanya soal keuntungan namun juga dampak bagi penyerapan tenaga kerja dan penggunaaan komponen di dalam negeri.
“Apalagi untuk produk-produk yang sesungguhnya bisa dibuat di sini. Upaya pemerintah yang baik dan tegas ini harus sepenuhnya didukung. Urusannya kan bukan cuma soal keuntungan, tapi bagaimana proses produksi barang ini bisa berdampak positif dari sisi penyerapan tenaga kerja dan penggunaan komponen dalam negerinya,” jelas Asep.
Asep menekankan, dampak nyata dari keuntungan Apple membuka pabrik di Indonesia juga akan bisa membuat produksi lokal terpenuhi secara Tingkat Komponen Dalam Negeri atau TKDN. Hal ini, kata Asep, juga akan bisa mendongkrak pertumbuhan ekonomi secara signifikan.
“Jika dibangunkan pabriknya di sini, warga kita pun bisa menjadi tenaga kerjanya, menerima upahnya dan ada transfer teknologinya juga selain produksi lokal untuk memenuhi TKDNnya pun terserap penggunaannya. Kalau hal ini bisa dilakukan untuk semua barang produk luar negeri yang bisa kita kerjakan, ujung-ujungya akselerasi pertumbuhan ekonomi pun akan terjadi,” tandas Asep.