JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Anggota Komisi III DPR RI sekaligus Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) Bambang Soesatyo mengajak komunitas motor besar menjadi pelopor keselamatan berkendara di jalan raya. Melalui sosialisasi, penggalangan kesadaran, dan kerjasama dengan berbagai pihak, komunitas motor besar dapat memainkan peranan penting dalam mengurangi angka kecelakaan dan meningkatkan keselamatan di jalan raya. Upaya ini tidak hanya akan memberikan manfaat bagi diri sendiri, tetapi juga bagi masyarakat luas dalam menciptakan lingkungan berkendara yang lebih aman.
"Data dari World Health Organization (WHO) menunjukan bahwa sekitar 1,35 juta orang di dunia meninggal setiap tahunnya akibat kecelakaan lalu lintas. Di Indonesia, berdasarkan data dari Korlantas Polri tahun 2023, kecelakaan lalu lintas tetap menjadi salah satu penyebab kematian tertinggi di Indonesia, dengan 180.920 korban luka ringan, 15.154 luka berat, dan 27.895 meninggal dunia. Dari data tersebut pengguna sepeda motor adalah kelompok yang paling rentan terhadap kecelakaan, mencapai 70 persen," ujar Bamsoet usai menghadiri Anniversary HOG Indomobil Jakarta Chapter di Jakarta, Sabtu malam (23/11/2024).
Ketua MPR RI ke-15 dan Ketua DPR RI ke-20 ini ini menjelaskan, keselamatan berkendara di jalan raya merupakan isu yang semakin penting seiring dengan meningkatnya jumlah kendaraan bermotor di seluruh dunia. Dalam konteks ini, komunitas motor besar memiliki peranan vital sebagai pelopor keselamatan berkendara. Dengan jumlah anggota yang tersebar luas, komunitas ini dapat menjadi agen perubahan yang efektif dalam meningkatkan kesadaran akan pentingnya keselamatan di jalan.
"Komunitas motor besar dapat memainkan peranan penting dalam kegiatan sosial yang berfokus pada keselamatan berkendara. Misalnya, dengan menyelenggarakan acara charity ride yang diiringi dengan pendidikan keselamatan berkendara. Melalui kegiatan ini, tidak hanya anggota komunitas yang teredukasi, tetapi masyarakat umum juga dapat terlibat. Dengan menarik perhatian media, kampanye ini dapat menjangkau khalayak yang lebih luas dan mengedukasi mereka tentang pentingnya keselamatan di jalan," kata Bamsoet.
Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila dan Wakil Ketua Umum FKPPI ini menambahkan, komunitas motor besar juga dapat berkolaborasi dengan pihak kepolisian, IMI dan instansi pemerintah terkait untuk melakukan survei dan penelitian tentang kecelakaan lalu lintas. Data yang diperoleh dari penelitian tersebut dapat digunakan untuk merancang strategi penanganan dan pencegahan yang lebih efektif. Selain itu, dengan adanya kolaborasi ini, kesadaran akan keselamatan berkendara dapat meningkat dan menjadi bagian dari agenda publik yang lebih luas.
"Statistik menunjukkan bahwa negara-negara yang mempunyai komunitas motor yang aktif mensosialisasikan keselamatan berkendara, memiliki angka kecelakaan yang lebih rendah. Di Jepang, misalnya, program pelatihan berkendara bagi anggota komunitas motor telah berkontribusi pada penurunan angka kecelakaan hingga 30 persen dalam satu dekade terakhir," pungkas Bamsoet.(ris)