Oleh Fath pada hari Senin, 23 Des 2024 - 15:35:31 WIB
Bagikan Berita ini :

Genjot Lifting Migas, Fraksi Golkar DPR RI Dorong KKKS Optimalkan Teknologi

tscom_news_photo_1734942931.jpg
Mukhtarudin Anggota komisi VII DPR RI dari fraksi partai Golkar (Sumber foto : Istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)-- Sekretaris Fraksi Golkar DPR RI Mukhtarudin mendorong Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) untuk meningkatkan produksi minyak dan gas bumi (Migas) melalui optimalisasi teknologi.

Salah satu KKKS yang menjadi sorotan DPR RI dan Pemerintah saat ini adalah ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) yang memiliki produksi minyak yang sangat bagus.

"Artinya, untuk mencapai swasembada energi, diperlukan peningkatan lifting migas yang berkelanjutan dan optimal," imbuh Mukhtarudin, Senin 23 Desember 2024.

Fraksi Golkar DPR RI lanjut Mukhtarudin mendorong KKKS EMCL meningkatan lifting Migas dengan mempercepat penggunaan teknologi saat ini.

Apalagi, Politisi Dapil Kalimantan Tengah ini mengingatkan bahwa Blok Cepu yang dikelola oleh ExxonMobil awalnya hanya menemukan 100.000 barel minyak per hari.

"Nah kita lihat dengan intervensi teknologi maka mereka mampu menaikkan kapasitas produksi menjadi 163.000 minyak barel per hari," imbuh Mukhtarudin.

Untuk itu, Mukhtarudin pun selalu mendukung langkah Menteri ESDM Bahlil Lahadalia yang kebijakannya berfokus pada pengurangan ketergantungan pada impor migas.

Menurut Mukhtarudin, melalui berbagai kebijakan dan langkah-langkah strategis itu diharapkan dapat
mewujudkan swasembada energi yang berkelanjutan dan tidak hanya bergantung pada sumber energi fosil.

"Komisi XII DPR RI berharap dengan percepatan teknologi Itu, kita bisa mencapai swasembada energi sebagaimana telah dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto," pungkas Muktarudin.

*Strategi Tingkatkan Lifting Migas*

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia optimistis intervensi teknologi mampu mendongkrak kapasitas produksi migas secara Nasional.

Ketum Golkar ini bilang kebijakan peningkatan produksi migas dalam negeri menjadi langkah strategis yang dapat mengurangi ketergantungan tersebut.

"Strategi kami adalah meningkatkan produksi migas dalam negeri untuk menekan impor dan menciptakan swasembada energi," ungkap Bahli

Bahlil juga mengatakan Kementerian ESDM bersama Satuan Kerja Khusus Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) sedang menjajaki kemungkinan lahirnya kebijakan intensif dalam implementasi EOR.

Sebelumnya Bahlil mengungkapkan tantangan berat dihadapi Indonesia adalah ketidakseimbangan antara produksi (supply) dan konsumsi (demand).

"Sekarang lifting (minyak) kita itu 600 ribu barrel oil per day (BOPD). Sementara konsumsi kita 1,5 sampai 1,6 juta BOPD,” ungkapnya.

Bahlil pun mengambil langkah lainnya dengan mempercepat eksplorasi migas melalui kerja sama dengan KKKS dalam bentuk Joint Study. Kerja sama ini bertujuan untuk menggali potensi cadangan migas yang belum tereksplorasi di Indonesia.

"Kami mengundang KKKS untuk melakukan eksplorasi melalui Joint Study guna menemukan potensi cadangan migas baru," ucap Bahlil.

Sebagai bagian dari upaya memperkuat sektor energi, pemerintah juga mencanangkan program untuk menawarkan 60 blok migas kepada investor hingga tahun 2028.

tag: #  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
BANK DKI JACKONE
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DREAL PROPERTY
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement