JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Berbagai tantangan yang dihadapi seni ukir Jepara harus mampu dihadapi bersama dengan membangun ekosistem usaha yang mampu membangkitkan semangat generasi muda untuk melestarikan seni ukir yang merupakan warisan budaya bangsa.
"Di tangan generasi muda kebangkitan Jepara sebagai barometer seni ukir yang diakui dunia bisa kembali terwujud. Berbagai tantangan yang ada saat ini harus kita atasi bersama," kata Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat dalam acara Forum Diskusi Aktual Berbangsa Bernegara MPR RI bertema Membangun Mentalitas Kewirausahaan: Dari Tukang Menjadi Entrepreneur di Jepara, Jawa Tengah, Kamis (13/3).
Hadir pada diskusi itu antara lain Cosmas D. Gozali (Yayasan Peraga Persada Indonesia), Eugenio Hendro Oktapriyanto (Aliansi Desainer Produk Industri Indonesia), Zulyo Kumara (pengusaha muda yang bergerak di bidang furnitur) dan generasi muda pelaku usaha furnitur ukir di Jepara.
Lestari juga mendorong agar kita mampu membangun kemandirian dalam penguasaan industri ukir di Jepara.
Sehingga, ujar Rerie, sapaan akrab Lestari, kehadiran modal asing pada industri furnitur ukir di Jepara, harus dimaknai sebagai bagian untuk mengakselerasi pertumbuhan industri ini.
"Kita harus mampu membangun kemandirian dalam pengembangan seni ukir Jepara. Jangan sampai kita kehilangan kendali terhadap warisan budaya yang kita miliki," ujar Rerie yang juga anggota Komisi X DPR RI dari Dapil II Jawa Tengah itu.
Sebagai contoh, tambah dia, sejumlah industri kreatif seperti batik dan tenun di beberapa daerah sudah menghilang, karena tidak ada lagi kemampuan pengusaha lokal untuk memproduksinya.
Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu berharap kondisi itu tidak terjadi pada seni ukir Jepara.
Rerie mengajak semua pihak terkait untuk bersama-sama mengatasi sejumlah pekerjaan rumah yang ada untuk agar dapat mengembalikan kejayaan seni ukir Jepara seperti di masa lalu.