Bandar Lampung, 21 April 2025 — Hujan lebat yang mengguyur sejak dini hari menyebabkan banjir hebat di Kampung Slirit, Kelurahan Panjang Utara, Kecamatan Panjang, Kota Bandar Lampung. Banjir terjadi sekitar pukul 04.00 WIB dengan kedalaman air mencapai 1 meter di jalanan dan hampir 2 meter di rumah-rumah yang berada di bantaran sungai. Arus air yang sangat deras membuat warga panik dan sebagian besar harus segera mengungsi.
Tragisnya, bencana ini menelan tiga korban jiwa. Korban pertama adalah Pian (25 tahun), disusul oleh Diding (45 tahun), dan korban ketiga adalah Kusnawati (50 tahun), warga RT 06 Lingkungan Kampung Slirit, Panjang Utara. Ketiganya diduga terseret arus banjir saat hujan deras mengguyur wilayah tersebut.
Wali Kota Bandar Lampung, Eva Dwiana, bersama Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) serta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bandar Lampung, langsung turun ke lokasi untuk meninjau dan memantau penanganan darurat. Dalam keterangannya, Wali Kota menyampaikan duka cita mendalam dan menginstruksikan percepatan evakuasi serta bantuan bagi warga terdampak.
Sementara itu, anggota DPRD Kota Bandar Lampung dari Fraksi NasDem, Tig Eri Prabowo, menegaskan bahwa bencana ini harus menjadi perhatian serius Pemerintah Kota dalam perencanaan pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD).
> “RPJMD harus dapat mengoptimalkan upaya penanganan bencana banjir. Perlu ada program konkret dan anggaran yang memadai untuk mitigasi, perbaikan sistem drainase, serta edukasi kebencanaan kepada masyarakat,” ujarnya saat meninjau lokasi banjir.
Tim gabungan dari BPBD, Damkarmat, TNI, Polri, dan relawan masyarakat hingga kini masih terus berjibaku di lapangan untuk melakukan evakuasi, pendataan, serta pembersihan puing-puing banjir. Warga diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang masih bisa terjadi dalam beberapa hari ke depan.
Pemerintah Kota Bandar Lampung berkomitmen akan mengevaluasi sistem pengelolaan air dan pembangunan infrastruktur di wilayah rawan banjir, guna mencegah terulangnya musibah serupa.