Oleh Sahlan Ake pada hari Senin, 28 Apr 2025 - 17:42:59 WIB
Bagikan Berita ini :

Kebijakan Ekonomi Adaptif Presiden Prabowo Menjawab Tantangan Zaman

tscom_news_photo_1745836979.jpeg
Dave Laksono (Sumber foto : Istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Enam bulan sejak dilantik, pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka telah mencapai berbagai kemajuan ekonomi yang patut diapresiasi. Kebijakan yang diterapkan berhasil menjaga stabilitas ekonomi dan menghadapi tantangan global dengan baik.

Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Dave Laksono, menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi yang solid, pengendalian inflasi, dan pengelolaan utang yang baik menunjukkan ketahanan Indonesia di tengah tantangan global.

"Perekonomian Indonesia tumbuh 5,03% pada 2024, salah satu yang tertinggi di G20. Papua Barat dan Maluku Utara mencatat pertumbuhan pesat, masing-masing 20,8% dan 13,7%, didukung industri pengolahan, pertambangan, dan perikanan," kata Dave dalam keterangannya di Jakarta,.

"Pencapaian ini menunjukkan bahwa pemerintahan Prabowo-Gibran serius mendorong pemerataan pembangunan di luar Jawa," ujarnya.

Selain itu, Indonesia berhasil menjaga rasio utang terhadap PDB pada tingkat yang sehat dibandingkan dengan negara-negara G20 lainnya. Rasio utang Indonesia berada di kisaran 39,5% dari PDB, lebih rendah dibandingkan beberapa negara G20 seperti Amerika Serikat dan Jepang yang memiliki rasio utang di atas 100%.

Bukan hanya itu saja, lanjut Dave, pemerintah berhasil menjaga inflasi tetap rendah. Inflasi Indonesia per Maret 2025 tercatat 1,03%, lebih rendah dari target nasional 2,5%. Globalnya, Indonesia menempati peringkat ke-34 dari 186 negara, dan di G20 berada di posisi ke-5 dari 24 negara.

"Kebijakan ini membantu daya beli masyarakat tetap terjaga di tengah gejolak global," kata putra Agung Laksono ini.

Di tengah ancaman resesi global, ungkap Dave, Indonesia memiliki probabilitas resesi terendah di G20, hanya 5%. Fondasi ekonomi yang kuat, konsumsi domestik yang stabil, dan kebijakan pemerintah yang antisipatif menjadi faktor utama ketahanan ini.

Cadangan devisa Indonesia mencatat level tertinggi sepanjang sejarah, didorong oleh implementasi Peraturan Pemerintah (PP) Devisa Hasil Ekspor (DHE), yang meningkatkan likuiditas valas di dalam negeri.

"Kinerja ekspor yang tetap tangguh meski perlambatan global. Cadangan devisa yang kuat menjadi tameng terhadap gejolak pasar keuangan internasional," tutur Dave.

Enam bulan pertama pemerintahan Prabowo-Gibran menunjukkan komitmen kuat dalam menjaga stabilitas sekaligus mendorong pertumbuhan inklusif.

Dengan ekonomi yang tumbuh pesat, inflasi terkendali, utang stabil, dan cadangan devisa kuat, Indonesia berada di jalur tepat untuk mencapai target jangka panjang. Tantangan global dan perlambatan perdagangan tetap perlu diwaspadai, tetapi dengan kebijakan yang tepat, optimisme menuju Indonesia Emas 2045 semakin nyata.

tag: #partai-golkar  #dpr  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
thejoint
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement