JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --BPJS Ketenagakerjaan kembali menunjukkan komitmennya dalam memperluas perlindungan jaminan sosial tenaga kerja melalui kegiatan sosialisasi program jaminan sosial ketenagakerjaan. Sosialisasi tersebut dilaksanakan pada hari Sabtu, 24 Mei 2025, bertempat di D’Arcici Sport Center, Jakarta.

Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian acara FORHATI Nasional (Forum Alumni HMI-Wati), yang dihadiri oleh ratusan peserta dari berbagai daerah. Turut hadir dalam acara ini Ketua Presidium FORHATI, Jamilah, yang juga merupakan Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta, serta para tokoh perempuan alumni HMI dan masyarakat umum.

Dalam sambutannya, Jamilah menyampaikan pentingnya perlindungan sosial bagi para pekerja, terutama bagi perempuan yang bekerja di sektor informal dan rentan risiko sosial ekonomi. Menurutnya, FORHATI telah mendorong seluruh anggotanya, termasuk para pelaku usaha perempuan, guru, pedagang, dan tenaga kerja informal lainnya, untuk memahami dan mendaftar sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan.

Dalam kegiatan sosialisasi tersebut, Kepala Bidang Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan Jakarta Kebayoran Baru Ridwan selaku narasumber menyampaikan berbagai manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yang dapat diakses oleh peserta, antara lain:

-Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK)

-Jaminan Kematian (JKM)

-Jaminan Hari Tua (JHT)

-Jaminan Pensiun (JP)

-Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP)

Sosialisasi ini juga menekankan kemudahan mendaftar sebagai peserta BPU (Bukan Penerima Upah) yang kini bisa dilakukan secara digital melalui aplikasi JMO (Jamsostek Mobile). Acara berlangsung dengan antusiasme tinggi, ditandai dengan sesi tanya jawab interaktif, testimoni peserta, serta pendaftaran langsung oleh peserta FORHATI yang ingin bergabung sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan.

Sementara itu secara terpisah, Kepala Kantor Cabang BPJS Ketenagakerjaan Jakarta Kebayoran Baru Rafik Ahmad menyampaikan pentingnya semua pekerja terlindungi oleh program BPJS Ketenagakerjaan. Pasalnya, perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan adalah hak dasar setiap pekerja.

"Negara melalui BPJS Ketenagakerjaan ingin memastikan seluruh pekerja Indonesia dapat hidup layak dan sejahtera tanpa ada rasa cemas saat bekerja," tuturnya.

"Melalui kolaborasi seperti ini, kami berharap semakin banyak pekerja, terutama para pekerja perempuan di sektor informal, menyadari dan memahami pentingnya perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan dan secara aktif menjadi peserta program BPJS Ketenagakerjaan," pungkasnya.