JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Wakil Ketua Komisi I DPR RI Anton Sukartono Surrato, meminta pemerintah Indonesia (RI) dapat mengajak Thailand dan Kamboja untuk saling menahan diri dan menghentikan segala bentuk kekerasan dan perang yang terjadi di wilayah konflik saat ini.
Hal tersebut disampaikan Anton begitu ia disapa menanggapi memanasnya perang Kamboja dan Thailand saat ini. Total sudah ada 14 orang yang dilaporkan tewas akibat ketegangan dan memanasnya situasi antara Thailand dan Kamboja saat ini
“Terhadap situasi perang kedua negara, Indonesia bisa mengajak kedua pihak yang berkonflik untuk menahan diri dan menghentikan kekerasan di wilayah konflik,” kata Anton kepada awak media di Jakarta, Jumat,(25/7/2025).
Anton mendorong, Indonesia dapat menyelesaikan ketegangan pasca bentrokan di wilayah perbatasan Kamboja-Thailand dengan cara-cara damai. Anton menegaskan, keselamatan warga sipil merupakan hal utama yang patut menjadi pertimbangan.
“Indonesia juga perlu mendorong ASEAN agar bersama mengajak kepada perdamaian. Hal ini agar stabilitas regional ASEAN tetap terjaga,” papar Anton.
Anton berharap, pemerintah dapat terus memikirkan keselamatan Warga Negara Indonesia atau WNI di kedua negara tersebut. KBRI baik di Phnom Penh, Kamboja dan KBRI Bangkok, Thailand, bisa memberikan peringatan dini kepada WNI yang berada di wilayah masing-masing agar tetap waspada.
“Perwakilan RI di kedua negara bisa memaksimalkan mekanisme hotline di KBRI,” jelas Anton.
Anton mengungkapkan, perwakilan RI di kedua negara tersebut juga patut terus memantau situasi dan menyampaikan perkembangan secara berkala. Tentunya dengan tetap mengikuti perkembangan dari sumber-sumber resmi, baik dari otoritas Kamboja-Thailand dan media tepercaya lainnya.
“KBRI Phnom Penh juga sudah mengeluarkan imbauan langsung kepada seluruh WNI di Kamboja agar sementara waktu menghindari atau membatasi perjalanan atau kunjungan ke wilayah perbatasan yang terdampak, terutama di Provinsi Oddar Meanchey dan Preah Vihear,” tegas Anton.
“KBRI Bangkok juga mengeluarkan hotline jika ada WNI yang memerlukan bantuan darurat atau mengetahui adanya informasi WNI yang terkena dampak eskalasi. Menurut saya, imbauan dari kedua Perwakilan RI tersebut cukup bagus karena saat ini, keselamatan WNI merupakan hal yang paling utama,” kata Anton lagi.
Lebih lanjut, Ketua DPD Partai Demokrat Jawa Barat ini menyayangkan, atas kembali pecahnya perang antara Thailand dan Kamboja. Terlebih, memanasnya situasi Thailand dan Kamboja murni terkait perbatasan dan tidak melibatkan negara lainnya.
“Konflik berawal dari penetapan batas wilayah perbatasan saat batas-batas kedua negara ditetapkan setelah penjajahan Prancis di Kamboja lebih dari 100 tahun lalu,” tandas Anton.