
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Nagari Pagadih Agam, Sumatera Barat, menjadi salah satu wilayah terisolir yang sulit ditembus bantuan. Suasana ini juga terekam dalam unggahan akun Intagram @kaba.bukittinggi yang direpost oleh salah satu konten kreator @ayuwisha melalui story instagramnya.
Sebagai bentuk solidaritas kemanusiaan, GP Ansor melalui Banser Tanggap Bencana (BAGANA) bergerak cepat. Keterangan Ketua PW GP Ansor Chaydirul Yahya, menjelaskan pendistribusian bantuan ke Nagari Pagadih melewati jalan rusak akibat longsor dan hujan. Ia menjelaskan, dalam perjalanan yang memakan waktu 5 jam itu, distribusi bantuan dilakukan secara gotong royong menggunakan motor warga dan kader.
“Masyarakat menyambut kita, mereka mengucapkan terima kasih. Daerah mereka mengandalkan bantuan dari warga. Karena hanya bisa diakses oleh roda dua,” katanya.
Yahya juga mengatakan, jalan sulit menuju Nagari Pagadih itu tak membuat kader Ansor surut semangat. Atas dasar kemanusiaan, mereka tetap bergerak menuju daerah terdampak yang terisolir.
Edo Iswara, Sekretaris Nagari Pagadih, mengucapkan terima kasih atas bantuan sembako yang didistribusikan oleh GP Ansor. Edo mengatakan bantuan sudah disalurkan oleh warga.
Selanjutnya, ia berharap agar pemerintah dan lembaga amal lainnya bisa membangun kembali bangunan rumah yang terancam, rusak ringan, dan rusak berat.
“Mengucapkan terima kasih banyak kepada GP Ansor, bantuan sembako yang didistribusikan ke kami, sudah sampai dan sudah didistribusikan. Kami berharap ke depan, pemerintah dan lembaga-lembaga amal untuk bantuan rumah tidak layak huni. Ada sekitar 19 rumah rusak berat dan ringan, 45 rumah terancam oleh longsor ada retakan di dinding rumah,” katanya.