JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - DPR dan pemerintah saat ini tengah membahas permintaan pengajuan utang luar negeri di Badan Anggaran (Banggar).
Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan berharap, utang luar negeri Indonesia bisa dipergunakan sesuai kebutuhan dalam konsep Nawacita pembangunan pemerintah, sehingga berjalan maksimal.
"Utang luar negeri dalam pembahasan, di Banggar belum final. Kita hadapi secara kontekstual jangan jadi beban ekonomi. hutang luar negeri harus disesuaikan dengan konsep Nawacita yang dibutuhkan," kata Taufik di gedung Parlemen, Senayan, Senin (13/7/2015).
Selain itu, Taufik mengingatkan saat akan melakukan pinjaman dana dari luar negeri, pemerintah harus memperhatikan daya pengembalian pinjaman tersebut.
"Saya setuju pinjaman luar negeri. Ini untuk produktivitas. Tapi, harus diperhitungkan dengan daya aspek pengembalian pinjaman," ujar Taufik.
Pemerintah diketahui akan mengajukan pinjaman luar negeri dari China sebesar Rp 647 triliun. Utang Indonesia sendiri periode Januari 2010 hingga Mei 2015 menembus angka Rp 2.845,25 triliun.(yn)