Berita
Oleh Yunan Nasution pada hari Kamis, 16 Jul 2015 - 09:22:32 WIB
Bagikan Berita ini :

LAPAN Perkirakan Lebaran Jatuh Tanggal 18 Juli 2015

45LAPAN.jpg
Kantor LAPAN (Sumber foto : Istimewa)

BANDUNG (TEROPONGSENAYAN) - Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) memperkirakan 1 Syawal 1436 Hijriah atau hari raya Idul Fitri jatuh pada hari Sabtu (18/7/2015) lusa.

Kepala LAPAN Thomas Djamaluddin menyatakan, posisi bulan pada hari ini, Kamis 16 Juli 2015 mustahil bisa dirukyat.

"Pada 16 Juli tinggi Bulan di wilayah Indonesia secara umum kurang dari tiga derajat, secara astronomi itu mustahil bisa dirukyat," kata Thomas Djamaludin di Bandung, Rabu (8/7/2015).

Menurut beliau, dengan posisi tersebut, sulit untuk bisa melihat hilal pada hari ini. Terlebih bila pengamatan juga terkendala oleh awan. (Baca juga: Hilal Muncul Pada 16 Juli, Namun Tak Terlihat dengan Mata Telanjang)

"Mungkin kendala awan bisa minimal karena pada musim kemarau, tapi dengan posisi bulan itu secara astronomi tidak mungkin dirukyat," tukasnya.

Dengan demikian, Thomas menegaskan kemungkinan penetapan 1 Syawal 1436 H atau Hari Raya Idul Fitri tahun ini berbeda sangat besar. Di satu sisi ada ormas Islam yang telah menetapkan kalender 1 Syawal 1436 H pada 17 Juli 2015. (Baca juga: Hari Ini, Jamaah An-Nadzir Rayakan Idul Fitri)

Namun, bagi yang berpatokan pada hilal atau hasil rukyat, menurutnya, kemungkinan besar menetapkan 1 Syawal 1436 H pada 18 Juli 2015. Namun demikian, diharapkan bila ada perbedaan tersebut tidak menjadi permasalahan karena masing-masing menetapkan memiliki alasan hukum yang kuat.

Lebih lanjut ia menyebutkan, LAPAN akan mengamati hilal di Pekalongan dan berkoordinasi dengan jaringan pengamat hilal nasional bersama ITB, BMKG, Kominfo dan instansi lainnya.

Pada kesempatan dia itu berharap semua ormas Islam tetap punya visi mewujudkan kalender tunggal yang mapan, termasuk dalam penetapan 1 Syawal. (Baca juga: Tak Gelar Open House, Presiden Jokowi Pilih Lebaran di Aceh)

"Dengan tetap punya visi mewujudkan kalender Islam yang mapan, bisa memberi kepastian waktu ibadah dan kegiatan sosial jangka panjang," tutur Thomas.

Thomas menyarankan, upaya-upaya itu harus dilakukan intensif sambil terus mengupayakan penyatuan kriteria. Langkah jangka pendek yang bisa dilakukan salah satunya menjadikan pemerintah sebagai otoritas tunggal.(yn)


Sumber:infoastronomy.co.vu

tag: #lapan  #lebaran  #hilal  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
thejoint
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement
Berita Lainnya
Berita

JATAM Bongkar Gurita Bisnis di Balik Kekuasaan Gubernur Maluku Utara

Oleh Sahlan Ake
pada hari Jumat, 31 Okt 2025
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Jaringan Advokasi Tambang (JATAM) bersama Simpul JATAM Maluku Utara merilis laporan investigatif berjudul “Konflik Kepentingan di Balik Gurita Bisnis Gubernur Maluku ...
Berita

Salah Kaprah 'Masuk Angin', Netizen Bagi Pengalaman Pahit Obat Herbal

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Tren baru mengkhawatirkan muncul di TikTok, di mana sejumlah pengguna membagikan pengalaman negatif setelah mengonsumsi obat herbal instan populer untuk mengatasi apa yang ...