Berita
Oleh Ilyas pada hari Jumat, 17 Jul 2015 - 17:55:27 WIB
Bagikan Berita ini :

Masjid Dibakar di Papua, UI: Semoga Kita Selamat dari Perang Saudara

48Masjid-dibakar.jpg
Masjid Dibakar di Papua (Sumber foto : Ist)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Pakar Politik UI Chusnul Mariyah menanggapi pembakaran masjid saat umat Islam melaksanakan ibadah shalat idul fitri di Kabupaten Tolikara, Papua. Menurutnya, peristiwa yang dilakukan massa yang diduga asal Gereja Injil Di Indonesia (GIDI) tersebut menunjukkan bahwa dialog lintas agama selalu diperlukan.

"Membangun hubungan antar umat beragama merupakan ikhtiar yang terus menerus harus dilakukan, terutama di negara yang plural seperti Indonesia ini. konstruksi sosial kenegaraan dibangun secara bersama- sama dengan mayoritas umat muslim, namun di beberapa daerah muslim menjadi minoritas," tulis Chusnul dalam akun facebooknya, Jumat (17/7/2015).

Baca juga :Ini Surat Larangan Salat Idul Fitri Bagi Muslim di Tolikara

Menurutnya, semua persoalan yang menyangkut SARA khususnya agama harus diselesaikan dengan cara dialogis.

"Itulah perlunya dialog antar elit ummat beragama untuk menyelesaikan berbagai persoalan antar agama dengan cara damai tanpa kekerasan," jelasnya.

Mantan anggota KPU ini pun mendoakan agar pembakaran masjid tersebut tidak sampai melahirkan konflik horizontal. Hal itu termasuk perang saudara yang mungkin terjadi.

"Mari kita terus berusaha dan berdo'a agar kita selamat dari perang saudara. Kejadian di Papua pagi tadi kembali lagi menghentak ingatan kita tentang konflik antar warga yg lit the fire adalah agama. walaupun sesungguhnya akar konflik sangatlah kompleks," jelasnya.

Ia juga mempertanyakan langkah pihak GIDI yang membakar masjid hanya karena Idul Fitri bersamaan dengan kegiatan mereka.

"Apa benar surat seperti ini beredar? Bukankah kalau ada seminar internasional dengan kejadian tadi pagi pembakaran masjid saat sholat 'ied akan merugikan juga? Mari kita hadapi dengan kepala dingin. Insya Allah, dengan RidloNya kita selesaikan dengan baik. do'a saya untuk para korban. Insha Allah, percayalah Allah Maha Kaya dan akan mengganti lebih."

Diketahui, pembakaran masjid tersebut terjadi sekitar pukul 07.00 WIT, Jumat 17 Juli. Umat Islam tengah melaksanakan salat Ied. Saat imam mengucapkan takbir pertama, tiba-tiba beberapa orang mendekati jemaah dan berteriak.

Jemaah bubar dan menyelamatkan diri ke markas Koramil. Sejam kemudian, orang-orang itu melempari Musala Baitul Mutaqin yang berada di sekitar lokasi kejadian. Mereka juga membakar rumah ibadah tersebut. Selain musala, enam rumah dan sebelas kios pun menjadi sasaran amukan orang-orang itu. (iy)

tag: #papua  #masjid dibakar di papua  #toleransi  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
BANK DKI JACKONE
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DREAL PROPERTY
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement