JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Ketua Umum Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Aminuddin Ma'ruf mengatakan, pembakaran musholla di Tolikara, Jumat (17/7/2015) seharusnya bisa dicegah jika Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Letjen (Purn) Sutiyoso mendeteksi dari awal dengan adanya surat larangan sholat Idul Fitri oleh Gereja Injili Di Indonesia (GIDI).
"Ini juga menjadi catatan kinerja BIN dibawah kepemimpinan Sutiyoso yang tidak mampu mendeteksi dini ancaman potensi konflik," ujar Amin saat dihubungi TeropongSenayan, Minggu (19/7/2015)
Untuk itu, ia meminta aparat kepolisian melakukan penyelidikan lebih mendalam terkait surat edaran yang dilakukan oleh GIDI.
"PB PMII meminta kepada pihak GIDI yang disinyalir mengeluarkan surat himbauan pelarangan sholat Ied kepada umat muslim di Tolikara untuk menjelaskan hal tersebut," ungkap Amin.
Selain itu, pembakaran musholla Tolikara dinilai oleh Amin menjadi catatan hitam kehidupan berbangsa dan bernegara.
"Hal ini harus menjadi catatan bagi Pemerintah tindakan kekerasan, kriminal, atas nama apapun tidak boleh terjadi di Indonesia. Negara harus hadir dalam persoalan ini," tegasnya.
Sebelumnya, pihak Gereja Injili DI Indonesia (GIDI) dikabarkan melayangkan surat pemberitahuan larangan melaksanakan ibadah bagi muslim Tolikara pada saat hari raya Idul Fitri dan melarang muslimah memakai jilbab.(yn)