JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Kepala Satuan Koordinasi Nasional Barisan Serba Guna (Satkornas Banser) Alfa Isnaini mengisyaratkan pentingnya mewaspadai terulangnya kasus kekerasan atas nama agama sebagaimana yang terjadi di Karubaga, tolikara, Papua.
Menurutnya, kasus pembakaran masjid di wilayah tersebut mengindikasikan adanya upaya pecah belah antar umat beragama di kawasan paling timur Indonesia tersebut.
"Khusus bagi anggota Banser, rapatkan barisan, tingkatkan kemampuan deteksi dini dan kewaspadaan dini, guna langkah antisipasi kasus serupa di sekeliling kita. Selanjutnya, sebagai bahan evaluasi program bantuan keamanan kepada umat agama lain, agar toleransi dan keanekaragaman yang kita kembangkan tidak tercederai," kata Alfa di Jakarta, Senin (20/7/2015).
Alfa menegaskan penyerangan dan pembakaran masjid saat umat muslim melaksanakan sholat idul fitri merupakan pelanggaran HAM berat.
"Satkornas Banser, mengutuk dengan keras dan sungguh perbuatan yang dapat diindikasikan melanggar HAM, terhadap pelarangan melaksanakan ibadah sholat idul fitri, apalagi sampai terjadi pembakaran masjid," ungkapnya.
Alfa menegaskan, negara wajib meningkatkan kemampuan deteksi dini dan kewaspadaan agar hal-hal yang sama tidak terjadi lagi. Lebih lanjut, ia meminta kepada tokoh dan pemangku kepentingan untuk tidak memasukkan agenda internasional yang terselubung di bumi Papua, guna memperoleh keuntungan pribadi atau kelompok.
"Mendesak kepada pemerintah utamanya kepolisian untuk secepat-cepatnya mengusut secara tuntas kasus tersebut dengan sejujur-jujurnya. Dan mengharap kepada tokoh agama apapun, khususnya di Papua untuk betul betul menjadikan toleransi dan keberagaman menjadi perilaku yg nyata di tengah tengah masyarakat, bukan hanya sebagai jargon saja," tuntasnya.(yn)