JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Analis dan periset Centre For Budget Analysis (CBA) Uchok Sky Khadafi mengatakan pemerintah Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK) pantas mendapatkan petisi dari rakyat. Pasalnya, Presiden Jokowi sudah banyak keluar dari Nawacita yang digembar-gemborkan saat kampanye.
"Pantaslah rakyat membuat petisi untuk menolak harga BBM ditentukan oleh pengusaha kaya alias pasar bebas, dan menagih janji Nawacita dari presiden Jokowi agar segera dilaksanakan," kata Uchok pada TeropongSenayan, Rabu (22/7/2015).
Menurut Uchok, janji Jokowi tercantum semua dalam Nawacita. Misalnya, Tol laut dan pembangunan poros maritim. Artinya, lanjut Uchok, nawacita ini hanya digunakan sebagai alat pengikat rakyat untuk memenangkan Jokowi sebagai presiden. Setelah menjadi presiden, menurut Uchok, Jokowi belum menunaikan janji-janji Nawacita.
"Mau dilaksanakan atau tidak, memang dia tidak pikirkan, alias rapopo," tandasnya.
Seperti diketahui, Forum Rembug Nasional Aktivis Lintas Generasi mengeluarkan petisi keprihatinan rakyat Indonesia terhadap Pemerintah Jokowi-JK. Para aktivis ini menilai, selama delapan bulan memimpin Indonesia, Jokowi telah keluar dari program Traksakti dan Nawacita yang digembar-gemborkan saat kampanye. Lebih dari itu, pemerintahan Jokowi-JK berpotensi melanggar konstitusi, antara lain dengan kebijakan melepaskan harga BBM kepada mekanisme pasar bebas, yang bertentangan dengan keputusan Mahkamah Konstitusi. (mnx)