JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Penjualan sekretariat Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) di Jl. Diponegoro 16A Menteng Jakarta Pusat masih bermasalah. Ini setelah srjumlah kader HMI melakukan protes atas penjualan tersebut.
Mereka yang menamakan diri Komite Penyelamat Organisasi - HMI melakukan aksi demonstrasi di gedung sekretariat PB HMI yang baru di Gedung Graha Insan Cita Jl. Sultan Agung No 25A, Jakarta Selatan, Kamis (13/8/2015).
Sebelum melakukan aksi, mereka memasang beberapa spanduk. Spanduk-spanduk tersebut bertuliskan "Bangunan Ini Disegel Karena Bukan Milik HMI".
Koordinator aksi M. Rizal Berhed mengatakan bahwa penjualan aset organisasi HMI dilakukan dengan cara tidak transparan. Pemindahan sekretariat yang lama ke yang baru juga dianggap dipalsukan.
Oleh karena itu, ia meminta dan mendesak sekaligus memecat Arief Rosyid sebagai Ketua Umum.
"Kami menyampaikan kepada seluruh kader HMI se-Nusantara bahwa Sekretariat PB HMI yg di Jl. Sultan Agung No. 25a bukan milik HMI tapi milik PT. Rahman Tamim," katanya.
Setelah berorasi, massa aksi kemudian berjalan kaki untuk selanjutnya menduduki sekretariat PB HMI yang lama di Jl. Diponegoro No 16A Menteng Jakarta. Dalam kesempatan ini masa aksi mengecam adanya pendistorsian sejarah HMI, penggelapan dana dan aset organisasi. Dalam kesempatan ini, mereka menghimbau untuk segenap kader agar menghargai sejarah, dan tidak menjual nilai-nilainya.
"Dan penjarakan Arief Rosyid selaku kader yang melakukan pelanggaran terhadap AD/ART organisasi HMI dan oknum penjualan sekretariat PB HMI 16A Menteng Jakarta," katanya. (iy).