YOGYAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Generasi muda Indonesia membutuhkan pembangunan demokrasi dan pendidikan politik yang santun, sehat, dan beretika, kata Rektor Universitas Islam Indonesia Yogyakarta Harsoyo.
"Pembangunan demokrasi dan pendidikan politik semacam itu penting bagi generasi muda karena merekalah yang akan mengisi wajah demokrasi Indonesia ke depan," katanya di Gedung Olah Raga (GOR) Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, Sabtu (15/8/2015).
Pada seminar bertajuk "Kemah Kedaulatan Memaknai 70 Tahun Kemerdekaan Indonesia", Harsoyo mengatakan pematangan demokrasi adalah proses yang tidak mengenal kata usai dalam pembangunan suatu negara.
Menurut dia, anugerah kemerdekaan Indonesia memang tidak akan berarti ketika hanya diisi dengan kontribusi dari satu dua individu, kelompok atau golongan saja.
Kemerdekaan akan memberi makna yang penuh arti manakala di dalamnya diisi oleh upaya kolektif berbagai elemen anak bangsa dari seluruh penjuru negeri.
"Ibarat goresan pena dalam selembar kertas tidak akan membentuk tulisan jika hanya berupa tetesan tinta yang tidak dirangkai dalam kata-kata. Kemerdekaan Indonesia adalah milik kita bersama sehingga harus juga kita isi bersama-sama," katanya.
Ia mengatakan bangsa Indonesia perlu kembali menggandengkan tangan, menyatukan langkah untuk bersama-sama mengisi kemerdekaan.
Hal itu sebagaimana tergambar dalam semangat para pendiri Indonesia ketika mereka bersatu padu memperjuangkan kemerdekaan negeri dengan mengesampingkan segala perbedaan ras, suku, golongan, kepentingan, dan agama.
Kini setelah 70 tahun berlalu, sekali lagi Bangsa Indonesia kembali diketuk dan diingatkan untuk mengikuti teladan para pendiri bangsa dalam mengisi kemerdekaan.
"Indonesia tidak lantas menjadi besar hanya dengan berhasil mengusir penjajah namun bagaimana bangsa ini mampu menyatukan langkah dan tujuannya untuk melewati jembatan emas kemerdekaan yang dibangun oleh para pendiri negeri," kata Harsoyo. (iy/an)